Data Sementara BNPB, Jumlah Pengungsi Bencana di Flores Timur Capai 256 Jiwa

- 6 April 2021, 11:40 WIB
Dramatis, Proses Pencairan dan Evakuasi Korban Bencana Waiburak Adonara NTT
Dramatis, Proses Pencairan dan Evakuasi Korban Bencana Waiburak Adonara NTT /Tangkapan layar video twitter

 

PORTAL PAPUA-Sejauh ini, dampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) sangatlah memprihatinkan dan perlu penanganan yang serius dari berbagai pihak.

Berdasarkan data sementara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sudah 8 desa terdampak bencana tersebut dan 256 jiwa harus mengungsi hingga Senin 5 April 2021 di Balai Desa Nelemawangi dan Nelelamadike.

Baca Juga: Menerima Beberapa Penghargaan, Taylor Simone Ledward Mewakili Mendiang Suaminya, Chadwick Boseman

Data sementara tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.

"Perkembangan terkini bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur pada Senin pukul 05.00 WIB, data sementara mencatat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike," tutur Raditya Jati dalam keterangannya di Jakarta, Senin 5 April 2021, sebagaimana dikutip dari Antara.

Raditya menjelaskan lebih lanjut, jumlah pengungsi banjir bandang di Flores Timur, NTT yang terkini masih dalam pendataan petugas di lapangan.

Sementara, jumlah desa yang terdampak banjir bandang di Flores Timur, NTT, sejauh ini bertambah menjadi 8 desa yang tersebar di 4 kecamatan.

Baca Juga: Merasa Chorong Apink Dilecehkan, Play M Entertainment Menempuh Jalur Hukum

Kedelapan desa tersebut, yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat).

Lebih lanjut, ia menjelaskan dalam upaya penanganan darurat bencana ini, petugas mengalami kendala karena akses utama menuju daerah terdampak melalui akses laut lantaran kondisi hujan, angin dan gelombang yang tinggi.

"Beberapa kendala dihadapi dalam mendukung upaya penanganan darurat. BPBD Kabupaten Flores Timur menginformasikan akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan kondisi hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal. Di sisi lain, evakuasi korban yang tertimbun lumpur masih terkendala alat berat," jelas Raditya.

Baca Juga: Update Data Terkini 69 Orang Meninggal dalam Banjir Bandang di Adonara NTT

Seperti yang diketahui bahwa banjir bandang disertai tanah longsor di Flores Timur, NTT ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi pada Minggu 4 April 2021 pukul 01.00 WITA.

BMKG sebelumnya telah merilis adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem. Salah satunya potensi curah hujan lebat dan angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada sepekan ini 3-9 April 2021.

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah