Ular Taipan Papua Jenis Ular Paling Mematikan, Memiliki Panjang 3 Meter

- 12 Maret 2021, 09:57 WIB
Ilustrasi ular.
Ilustrasi ular. /blende12 / Pixabay

PORTAL PAPUA-Kalau dalam lingkup global, ular paling mematikan ada di Australia yang disebut Inland Taipan (Oxyuranus microlepidotus). Ular ini mampu mengeluarkan 44 – 110 mg bisa, yang mampu membunuh 110 orang manusia dewasa atau 250.000 ekor tikus atau setara dengan dosis racun 50 kali ular jenis King Cobra.

Baca Juga: Inilah Makna Filosofi, Cara Santap, Jenis Olahan hingga Manfaat Konsumsi Papeda dari Papua

Nah, di Indonesia, juga ada yang namanya mirip-mirip dan tak kalah menakutkan, yaitu Taipan Papua atau Oxyuruanus scutellatus.

Persebaran ular ini ada di daratan Papua dan Papua Nugini terutama bagian tenggara dan di Benua Australia. Ular ini sangat berbahaya. Panjangnya bisa mencapai 3 meter.

Baca Juga: Sadis, Kenal Lewat Facebook Dua Wanita Ini Lalu Dibunuh

Habitat hidupnya beragam. Taipan Papua bisa ditemukan di daerah yang hangat, basah, sampai ke daerah tropis yang kering. Di Australia, ia bahkan hidup di perkebunan tebu, di mana banyak mangsanya di sana, macam tikus.

Taipan Papua ini akan aktif pada pagi-pagi sekali sampai menjelang siang. Namun pada temperatur yang panas, ia akan memilih jadi nocturnal.

Taipan Papua sangat besar dan kuat serta memiliki naluri yang tajam. Ia akan berburu menggunakan matanya yang tajam. Ia sering terlihat bergerak dengan kepala yang terangkat tinggi dari permukaan tanah.

Baca Juga: Waduh, Gelar Ritual Sambil Telanjang Bulat 16 Orang Ditangkap

Jika Taipan Papua berhadapan dengan calon mangsanya, maka ia biasanya akan mengadakan serangkaian serangan yang cepat dengan cara mengibas-ngibaskan ekornya. Namun umumnya ia akan cenderung menghindari manusia. Tapi jika terpojok, ia bisa berubah menjadi ganas dan menyerang berkali-kali.

Pada saat itulah Taipan Papua sekaligus menyemburkan bisa yang bersifat neutrotoxin. Bisa ular ini termasuk paling mematikan nomor tiga di dunia. Kalau kamu digigit, kamu bisa mengalami sakit kepala, pingsan, lumpuh, pendarahan dalam, kerusakan ginjal, dan kematian yang terjadi kurang lebih 30 menit setelah digigit.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Nazar, Jumat 12 Maret 2021 Episode 75 Dilruba Marah Hingga Hampir Membanting Mausi

Korban yang tak mendapat perawatan tingkat kematiannya 100 persen. Sebab dosis bisa yang disuntikkannya sangat tinggi. Ia bisa menyuntikkan bisa rata-rata 120 mg, dengan rekor maksimal 400 mg. (Hari Suroto, Arkeolog Balai Arkeologi Papua )

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah