Di Papua Babi Jadi Hewan Bernilai Tinggi, Bayar Maskawin dan Selesaikan Perang Suku

- 9 Maret 2021, 17:07 WIB
ILUSTRASI Babi
ILUSTRASI Babi /PIXABAY / Alexas_Fotos/

PORTAL PAPUA-Apabila di tempat lain babi hanyalah hewan biasa yang sebatas dikonsumsi dagingnya, lain halnnya dengan di Papua yang menjadikan babi sebagai hewan yang sangat bernilai tinggi.

Bagi orang Papua, babi berfungsi sebagai tabungan, alat pembayaran mas kawin, menu utama dalam tradisi bakar batu, bahkan untuk membantu membajak lahan kebun. Tidak hanya itu, berbagai persoalan adat dan perang suku dapat diselesaikan dengan babi.

Baca Juga: Hanya di Wamena Papua Kendaraan Model Lama Jadi Rongsokan Bukan Barang Koleks

Hal ini mengindikasikan bahwa babi merupakan hewan penting yang sangat melekat kuat dalam tradisi, adat istiadat, kebudayaan serta segala segi kehidupan masyarakat Papua.

Berbeda dengan di tempat lain yang babinya dikandang. Di Papua, babi peliharaan tidak dikandang melainkan dibebas liarkan begitu saja, pagi dilepas dan sore pulang ke kandang. Bahkan babi bebas berkeliaran hingga di jalan-jalan raya kota.

Baca Juga: Jokowi Yakin Nasib Baik Menghampiri Musisi Indonesia Usai Pandemik Covid-19

Maka dari itu, bagi pengendara mobil atau sepeda motor sangat dihimbau untul berhati-hati saat berkendara, jangan sampai menabrak babi sebab resikonya amat besar, yakni harus bayar denda atau ganti rugi yang tidak sedikit.

Nilai dendanya seharga babi dewasa, walaupun yang ditabrak itu anak babi.
Yang lebih mahal lagi adalah jika yang ditabrak adalah babi betina. Maka pengendara harus membayar harga seekor babi dewasa dikalikan jumlah puting susu babi betina.

Untuk harga seekor babi dewasa di Papua diperkirakan sekitar Rp 15 juta per ekor, namun untuk di pegunungan Papua misalnya di Wamen bisa mencapai Rp 30 juta per ekor.

Halaman:

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x