Network
PORTAL PAPUA - Dalam rangka melaksanakan proses autopsi jenazah Almarhum Pendeta Zanambani di Hipadipa, Kabupaten Intan Jaya, pihak keluarga meminta agar dilakukan oleh tim yang netral.
Untuk melancarkan proses autopsi, pihak keluarga pun telah memberikan surat izin gali kubur pada tanggal 12 Februari 2021 lalu, yang diserahkan ke Kapolres Intan Jaya.
Hal ini dimaksudkan agar proses autopsi bisa berjalan sebagaimana mestinya tanpa ada penyelewengan kebenaran atau fakta yang sesungguhnya terjadi.
Baca Juga: 3 Kali Berturut-turut Pertahankan Nilai Tertinggi, Bawaslu Tambrauw Berikan Apresiasi Pada Stafnya
Menindaklanjuti hal tersebut, Wakil Kepala Polda (Wakapolda) Papua, Brigjen Pol. Mathius Fakhiri menjelaskan bahwa autopsi Pendeta Yeremia Zanambani di Hipadipa, Kabupaten Intan Jaya, akan dilakukan sesuai permintaan pihak keluarga almarhum, yaitu dengan melibatkan tim dokter forensik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, sebagaimana dikutip dari ANTARA, Jumat 26 Februari 2021.
Selain melibatkan Unhas, Brigjen Mathius mengatakan bahwa proses autopsi juga akan melibatkan tim forensik dari Polda Sulawesi Selatan.
Dengan dilibatkannya para pihak dari Unhas Makasar dan Polda Sulawesi Selatan, maka itu telah sesuai dengan permintaan keluarga almarhum Pendeta Yeremia yang ingin autopsi dilakukan oleh tim yang netral.
Baca Juga: Dipecat AHY dari Jabatan Ketua DPC Partai Demokrat, Begini Komentar Bambang Susilo
Menjelang proses pelaksanaan autopsi, Brigjen Mathius menyatakan bahwa berbagai persiapan saat ini telah dilakukan agar pelaksanaan autopsi dapat berlangsung aman dan tanpa gangguan termasuk terhadap tim forensik.
