"Faktor keamanan sangat penting sehingga belum dipastikan kapan autopsi dilakukan," kata Brigjen Mathius.
Seperti yang diketahui bahwa Pendeta Yeremia Zanambani diduga meninggal dunia akibat ditembak pada 19 September 2020 lalu di Hipadipa, Kabupaten Intan Jaya.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Hoaks, Kapolri Keluarkan Surat Pedoman Ruang Digital dan Polisi Virtual
Hingga saat ini, pelaku penembakan pun belum diketahui dengan pasti, sehingga dengan proses autopsi ini diharapkan pelaku penembakan bisa terungkap dan kasus ini dapat dibawa ke ranah hukum.*** (Elvis Romario)