Dinas PPO Kabupaten Tambrauw Dinilai Tidak Becus

18 Maret 2021, 10:27 WIB
Pemalangan Sekolah di Kabupaten Tambrauw /PORTAL PAPUA/

PORTAL PAPUA-Sejumlah guru bantu di SDN Ararouw Distrik Mpur, Kabupaten Tambrauw menilai kerja dari tim seleksi guru kontrak dan guru bantu oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tambrauw tidak becus.

Berdasarkan hasil seleksi yang telah dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tambrauw terdapat 220 guru kontrak dan 72 guru bantu yang lulus dalam seleksi tersebut. Hasil seleksi ini pun menuai polemik dari sejumlah guru bantu yang sudah lama mengabdi tetapi tidak terakomodir secara baik di dalam seleksi tersebut. 

Baca Juga: Bidan di Kaimana Dianiaya Seorang Pria Mabuk Gara-gara Voucher Wifi 

Merasa kecewa dan tidak puas dengan hasil seleksi rekrutmen guru kontrak dan guru bantu sejumlah guru bantu di SDN Ararouw dan masyarakat Distrik Mpur, Kabupaten Tambrauw pun melakukan pemalangan terhadap SDN Ararouw, Rabu (17/3). Dampak dari pemalangan tersebut aktivitas belajar mengajar di SDN Ararouw lumpuh total.

 Baca Juga: Kisah Perawat di Kaimana Selamatkan Seorang Ibu yang Melahirkan di Tengah Hutan

Petrisa Mulyanti Roses, salah satu guru bantu di SDN Ararouw mengaku merasa kecewa dengan kebijakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga yang tidak berpihak kepada guru bantu yang sudah mengabdi lama tanpa sedikit pun gaji.

Menurutnya memang pada dasarnya kebijakan melakukan ujian rekrutmen adalah penting guna menunjang kualitas dan kompetensi guru. Namun di sini lain dinas terkait perlu dan wajib memikirkan solusi terbaik terhadap guru bantu yang tidak terakomodir secara baik. Karena, selama ini aktivitas sekolah itu berjalan lancar dan normal berkat tenaga mereka selama bertahun-tahun tanpa gaji sedikit pun dari dinas.

 Baca Juga: GKI Papua Siapkan 6 Pesawat Terbang dan 4 Helikopter untuk Pelayanan Daerah Terisolir

"Kami memang ijasah SMA saja, tetapi sejak sekolah ini dibuka pada tahun 2018 kemarin, kami inilah yang berjuang dan berjasa sampai saat ini tanpa digaji dengan baik," uajrnya via sambungan telepon pada Rabu (17/3).

Disebutkan guru-guru bantu yang tidak lulus seleksi yakin Pietrisa Mulyanti Roses, Ester Sunen Nubuap dan Yustus Nubuap. Ketiga guru ini merupakan guru bantu sejak sekolah ini berdiri. Namun, perjuangan hampir empat tahun ini tidak dihargai sedikit pun oleh dinas.

Bahkan, katanya ada guru yang kemarin tidak ikut tes seleksi tetapi namanya tercantum jelas dalam lembaran pengumuman kelulusan.

 Baca Juga: Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein Episode 47 Jumat, 19 Maret 2021 Shagun Kaget Dilamar Ashok

"Sekolah ini kami yang kasih jalan tetapi saat  tes seleksi kemarin kami jatuh lalu dengan seenaknya menyingkirkan kami. Padahal selama hampir empat tahun ini kami mengabdi tanpa digaji, itu maksudnya bagaimana kerja dinas ini," jelasnya.

Kemudian, lanjutnya setiap tahun Dinas PPO dengan rutin turun ke setiap sekolah untuk mengambil data dengan dalil untuk kepentingan kesejahteraan guru dan sebagainya namun hasilnya tidak pernah terealisasi hingga saat ini bahkan guru yang sudah lama mengabdi tidak diakomodir dengan baik.

Menurutnya perlu ada kebijakan lain untuk mengakomodir guru yang bantu yang sudah lama mengabdi dengan berbagai pertimbangan bijak.

"Bahkan sejak sekolah itu dibuka dan berjalan, kepala sekolah tak pernah menunjukan diri ke sekolah. Makanya siswa-siswa tidak pernah terima raport," ungkapnya.

 Baca Juga: Sebaiknya Anda Tahu, Badan Hukum Barcelona Ternyata Adalah Koperasi

Dia menambahkan pemalangan ini akan dibuka jika Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tambrauw turun langsung ke sekolah tersebut untuk memberikan penjelasan konkrit dan solusi. Jika tidak, katanya maka aktivitas sekolah ini akan lumpuh total. 

Salah seorang kerabat guru yang tidak lulus, yang tidak mau namanya disebutkan  pun mengungkapkan kekecewaanya terhadap Dinas PPO Kabupaten Tambrauw. 

Kerja dinas itu bagaimana seharusnya bisa lihat banyak asepk dan pertimbangan. Ini tidak becus,” katanya.

 Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaharaga, Yosep Yewen melalui Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Karel Nauw saat dikonfirmasi via telepon seluler maupun WA belum memberikan respon terkait kasus pemalangan ini.

Editor: Atakey

Tags

Terkini

Terpopuler