Mendikbud Nadiem Makarim Berikan Syarat Agar Sekolah Tatap Muka Bisa Dilakukan

10 Februari 2021, 20:47 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim /Jeje/PORTAL PAPUA

 

PORTAL PAPUA-Mendikbud Nadiem Makarim meminta semua sekolah di luar perkotaan, untuk menggelar pendidikan secara tatap muka, dengan seizin Pemda setempat, dengan mempertimbangkan kondisi pandemi covid-19, di daerah masing-masing. Jumlah siswa yang mengikuti belajar tatap muka, hanya setengah dari jumlah sluruh siswa dalam satu kelas.

Hal itu diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, bersama staf khusus Presiden, Billy Mambrasar, saat mengunjungi SMP 14, di jalan pendidikan, Kampung Klasari, Distrik Moisegen, Kabupaten Sorong, Papua Barat. SMP 14 Klasari merupakan salah satu SMP di daerah 3 T,  (tertinggal, terdepan dan terluar) di wilayah Kabupaten Sorong.

Baca Juga: Pengeroyokan Berujung Maut, Personil Gabungan Tingkatkan Patroli  di Ilaga Kabupaten Puncak

Mendikud melihat langsung proses belajar tatap muka, yang sudah mulai digelar, sejak awal bulan Feberuari 2021. Mendikbud juga berbicang degan guru yang sedang mengajar, dan tak lupa melakukan swa foto, di ruang kelas, saat siswa melakukan belajar tatap muka, secara terbatas, mengikuti anjuran protokol kesehatan.


"Saya meminta semua sekolah yang lokasinya, tidak berada di daerah perkotaan, harus segera menggelar belajar secara tatap muka, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya.

Baca Juga: Caca Chairunisa Terjerat Kasus Narkoba, Andika Kangen Band Ambil Hak Asuh 2 Orang Anaknya

“Saya menganjurkan secara keras untuk sekolah yang tidak berada di perkotaan, yang populasinya sangat padat dan interaksinya sangat intensif, untuk segera melakukan tatap muka. Tidak apa-apa kalau mau Cuma 3 hari seminggu silahkan, atau 2 hari seminggu silahkan kan yang diatur cumin maksimalnya. Yang diatur itu Cuma 50 persen kapasitasnya, tidak boleh diatas itu!,” tegasnya.


Langkah ini ditempuh, agar siswa tidak bosan karena terlalu lama belajar di rumah. Izin pelaksanaan belajar tatap muka, akan diatur oleh pemda setempat, dengan mempertimbangkan kondisi pandemi covid-19, di daerah masing-masing. 

SMP Negeri 14, Kampung Klasari, Kabupaten Sorong, sudah mulai menggelar pendidikan secara tatap muka, sejak awal Februari  2021. Untuk kelas tujuh dan delapan, diatur seminggu sekali, sementara untuk kelas sembilan, digelar setiap hari secara bergantian dalam dua shift.

Baca Juga: SHIO Jelang IMLEK Kamis 11 Februari 2021, Shio Kambing Sangat Pendiam, Shio Ayam Alami Pergolakan Emosional
"Untuk kelas 7 dan 8, kita bagi kelasa dan kelas b. jadi jika minggu ini, kelas a, minggu depan kelas b. sedangkan untuk kelas 9, karena persiapan untuk penilaian akhir nanti, jadinya masuk terus selama ini, dan tetap dibagi dalam dua kelas., mengikuti protocol kesehatan,” ujar Kepala Sekolah SMP 14 Kabupaten Sorong, Irsam.


Jumlah siswa yang mengikuti belajar tatap muka, di SMP Negeri 14, hanya setengah dari jumlah sluruh siswa,  dalam satu kelas. Selain menggelar belajar secara luring, SMP Negeri 14 Sorong, tetap menggelar pendidikan secara daring, mengikuti materi yang diberikan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan. (Jeje)

Editor: Atakey

Tags

Terkini

Terpopuler