Dampak Erupsi Ile Lewotolok, Ribuan Pengungsi Butuh Masker dan Fasilitas Tidur

2 Desember 2020, 19:37 WIB
Eruspi Gunung Ile Lewotolok, Nusa Tenggara Timur. /Dok. KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok/Literasi News

PORTAL PAPUA – Status Kabupaten Lembata yang masih masuk dalam zona merah saat ini menyebabkan masker menjadi salah satu kebutuhan utama di tengah padatnya pengungsi yang membanjiri posko-posko pengungsian.

Sebagaimana disampaikan Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday, banyak di antara para pengungsi yang lari menyelamatkan diri saat erupsi Ile Lewotolok tidak sempat berpikir untuk membawa serta masker, selain pakaian yang dikenakan saat itu.

“Kalau yang dibutuhkan sama pengungsi, karena sekarang terkait dengan COVID-19 juga, dan mereka lari saat itu tidak menggunakan masker, pakaian di badan, dan saat ini ‘kan Lembata masuk zona merah, sehingga yang paling utama saat ini adalah masker,” katanya di Lembata, Rabu 2 Desember 2020, sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Setahun Berkiprah, Pikiran Rakyat Media Network Lahirkan 140 Inkubator Mediapreneur di Indonesia

Sejauh ini, Pemkab Lembata belum bisa memastikan apakah dari ribuan pengungsi tersebut ada yang terpapar COVID-19 atau tidak.

Pemkab juga tidak menghendaki adanya klaster baru COVID-19 di daerah itu, apalagi saat ini jumlah kasus COVID-19 di Kabupaten Lembata sudah mencapai 27 kasus sehingga menurutnya perlu diwaspadai.

Selain masker, Thomas melanjutkan, sarana-sarana lain yang dibutuhkan para pengungsi saat ini adalah air bersih dan sarana Mandi Cuci Kakus (MCK). Menurutnya, fasilitas-fasilitas ini sulit diperoleh para pengungsi di lokasi pengungsian.

Baca Juga: Kabar Tak Sedap Menimpa Billy Syahputra dan Amanda Manopo, Keluarga Billy Syahputra Angkat Bicara

Para pengungsi juga membutuhkan tikar untuk alas tidur, sebab masih banyak tenda pengungsian yang menggunakan terpal sebagai alas tidur.

“Pantauan kami kemarin masih banyak tenda-tenda yang alasnya masih menggunakan terpal, apalagi banyak anak-anak usia balita yang ada di lokasi pengungsian,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ada sekitar 4.628 pengungsi gunung Ile Lewotolok kini telah dievakuasi dan ditampung tersebar pada beberapa titik lokasi berbeda.

Ribuan pengungsi itu tersebar di 7 titik, sesuai kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lembata.

Baca Juga: Lawan Shakhtar Donetsk Esok Dini Hari, Real Madrid Bidik 3 Poin untuk Lolos ke Babak Perdelapan

Ketujuh titik dimaksud adalah eks Kantor Bupati Lembata, Aula Ankora, Kantor Keluruhan Lewoleba Selatan, Gedung Koperindag di Lapangan Harnus Lewoleba, Kecamatan Nubatukan, Kantor Desa Topolangu, Kantor Desa Bapaona di Kecamatan Lebatukan, dan Kantor BKD.

Pemkab Lembata juga telah memberikan bantuan logistik bagi para pengungsi. Namun demikian, bantuan donasi dari pihak lain kepada warga terdampak masih sangat diharapkan, apalagi mengingat jumlah pengungsi yang terus meningkat.*** (Kornelis Kaha/ANTARA)

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler