167 Tahun Injil Masuk Tanah Papua Sejak 1855 - 2022, Inilah Riwayat Hidup Misionaris Ottow dan Geissler

- 5 Februari 2022, 17:48 WIB
/
  1. Perintisan dan permulaan pekabaran injil (1855-1863)
  2. UZV memperluas pekerjaan dari Gossner yang di rintis Ottow dan Geissler (1863-1907)
  • Pembentukan resort-resort (1907-1924)
  1. Resort dan jemaat-jemaat di intesifkan (1924-1942)
  2. Masa PD II Masa pencobaan dan ujian (1942-1945)
  3. Pembangunan Kembali “Pembentukan jemaat, Klasis dan Resort dan persiapan menuju GKI yang berdiri sendiri”(1945-1956).

Konfrotasi Injil Dan Kebudayaan

Dalam pengalaman sejarah pekabaran Injil ditanah Papua, diberbagai tempat terjadi pengalaman-pengalaman bahwa pada permulaan abad ke-20, sewaktu mulainya gerakan peralihan kepada kekristenan, unsur-unsur budaya mengalami tantangan berat karena dianggap unsur-unsur kafir yang patut ditiadakan.

Sikap konfrontatif (pertentangan) sesungguhnya bukan berasal dari masyarakat pemilik kebudayaan, tetapi bersumber dari para pekabar Injil. Akibat dari pandangan yang keliru terhadap kebudayaan menyebabkan terjadinya pergeseran nilai yang menimbulkan krisis identitas budaya. Ketika nilai-nilai budaya setempat mengalami Infansi oleh nilai-nilai baru dari luar, sehingga terjadi benturan-benturan nilai antara yang lama dan baru.

Biasanya nilai-nilai baru dari luar dianggap lebih kuat dan unggul terhadap nilai-nilai setempat. Kadangkala terjadi bahwa akibat dari benturan-benturan nilai itu, orang kehilangan pegangan hidup. Misalnya dengan dimusnahkan unsur-unsur budaya sehubungan dengan penerimaan Injil oleh suatu kelompok sosial, tanpa disadari atau tidak, lama-kelaman menggoncangkan seluruh sistem masyarakat, yang dipegang teguh dan yang telah berurat dan berakar.

Ottow dan Geissler mengamati dan mencatat apa yang mereka temukan disana, dengan pola pendekatan adaptasi yaitu dengan metode yang di dalam Antropologi budaya “obserfasi dan partisipasi” dengan pola pendekatan tersebut ottow dan Geissler mengerti kebudayaan, adat, perilaku hidup penduduk setempat yang dikabari Injil.

  1. Tahun 1856, telah dimulai untuk pertama kali kebaktian hari minggu dalam bahasa melayu yang dilakukan dua kali pagi dan sore.
  2. Tahun 1857 mereka berhasil menyusun sebuah buku nyanyian dalam bahasa Numfor. Dengan karangan buku nyanyia tersebut menunjukkan suatu prestasi dibidang bahasa. Demikian juga terjemahan Alkitab dimulai: kitab Injil Matius, Markus, buku katekismus, dan kamus berbahasa Nufor. Disamping itu pendidikanpun dimulai, sekolah zending pertama dimulai di Mansinam (1857). Kemudian disusul sekolah Zending kedua di Kwawi.
  3. Tahun 1867 sekolah sending ketiga dibuka di Meoswar dan dua tahun berikutnya 1869 satu sekolah lagi dibuka di Andai.

Dengan demikian beberapa daerah tertentu dibuka sekolah-sekolah Zending bersama dengan pembukaan pos-pos PI yang baru antara lain pembukaan sekolah di Maomi-Ransiki (1874), di pulau Roon (1883), dan pada tahun 1897 di buka satu sekolah khusus untuk anak-anak pedalaman dari suku Hatam dan Meyach di Ambang Manokwari. ***

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: apostolosajami.blogspot.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x