167 Tahun Injil Masuk Tanah Papua Sejak 1855 - 2022, Inilah Riwayat Hidup Misionaris Ottow dan Geissler

- 5 Februari 2022, 17:48 WIB
/

Ia suka belajar dan menggabungkan diri dengan sekelompok pemuda yang bersama menjalankan sejenis pekerjaan kader. Dari situlah Geissler belajar banyak hal dan mengunjungi kawan-kawannya, terkadang ia mengikuti pertemuan-pertemuan zending.

 

Pada tanggal 14 Agustus 1851 ketika Geissler berusia 21 tahun, dalam suatu pesta zending ia mendengar khotbah tentang “pergilah keseluruh dunia”. Sejak itu ia tidak ragu lagi untuk menunaikan tugas yang kemudian di embanginya. Dan seperti itulah yang terjadi pada diri Geissler, sehingga ketika ia bertemu dengan bapak Gossner dalam suatu perkumpulan “pembinaan” yang diadakan untuk calon para zendeling, dimana bapak Gossner berbicara tentang pekerjaan zending rupanya Gossner dalam perkumpulan itu ia memakai pakaian yang agak menyolok, sebab sesudah cerama itu, bapak Gossner berbicara kepada pemuda-pemuda yang hadir, tetapi tiba-tiba ia berpaling kepada Geissler lalu bertanya ...... dan bagaimana dengan anda yang berbaju biru itu. apakah anda tidak tertarik juga untuk melakukan pekerjaan zending.

Atas pertanyaan ini Geissler secara spontanitas menjawabnya ya, lalu ia menambahkan lagi bahwa ia sebenarnya tidak memenuhi persyaratan untuk menjadi seorang zending (pekabar Injil) karena ternyata ia masih memiliki kekurangan, akan tetapi Gossner memberi motifasi kepadanya, dan ia pun dapat mengikuti pendidikan. Dan pada tanggal 28 Februari 1852 ia di teguhkan sebagai seorang zendeling dan dengan demikian ia menjadi salah satu dari murid Gossner yang kemudian diutus ke Medan PI (pekabaran Injil).

 

Calon pertama untuk Papua, pada tahun 1850 Herdring dan Gossner saling bertemu dan sepakat untuk mewujudkan gagasan mereka mengenai pekabaran Injil maka, lahirlah apa yang disebut zendelings Werklieden (zending tukang).

Pertemuan tersebut dimana menjadi hubungan berusaha dan bekerja sama mengkokritkan bagaimana konsep utusan tukang itu bisa terwujud. Dari Jerman Gossner memilih calon-calon utusan dan mengirimnya kepada Herdring di Belanda untuk dilatih bersama-sama calon lainnya yang ada di negeri Belanda.

Setelah mendapat orang-orang yang atas keputusan dan pengakuan imannya, dan mendapat kepercayaan untuk diutus (calon-calon pekabar Injil pertama) maka, pada tahun 1852, rumah zending di sebelah pastori Herdring di setten, dijadikan sebgai tempat penumpangan dimana mereka di persiapkan untuk di utus ke Eropa. Di zetten, tempat dimana para calon pekabaran Injil yaitu di tampung, terdapat beberapa orang yang siap diutus ke wilayah Hindia Belanda (Indonesia) masing-masing

 

  1. Grimm
  2. Burgers
  3. Ottow,
  4. Scheineider,
  5. Geissler,

Mereka ini setelah dalam kurum waktu yang singkat mendapat pengetahuan teologia (kerohanian dan keterampilan), kemudian diutus untuk pergi ke Medan pekabaran Injil yakni, dunia ke-3 tempat tinggal orang-orang kafir. Heldring sendiri memimpin ibadah pelepasan (pengutusan), para pekabar Injil itu dilepaskan pergi.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: apostolosajami.blogspot.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x