“Kunjungan saya ke Timika saat itu untuk me-review lima urusan di PT Freeport Indonesia termasuk CSR, salah satunya RSMM ini. Sampai saya datang lagi, rumah sakit ini masih stabil memberi pelayanan,” ujar Melkiades.
Melkiades turut memuji kolaborasi yang baik yang dilakukan Freeport, YPMAK, BPJS, bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika. “Kerjasama dengan RSUD Mimika sehingga layanan kesehatan di RSMM apabila membutuhkan rujukan, RSUD ternyata sudah berjalan dan ditopang oleh Pemda Mimika yang membayar iuran sehingga bisa dilayani melalui kerjasama dengan BPJS Kesehatan,” ujar Melkiades.
Baca Juga: Dewas BPJS Kesehatan Pastikan Mutu Layanan Klinik PT. Freeport Indonesia Papua
Direktur RSMM, Dr. Johny Ribo Tandisau menyampaikan sejak tahun 2008 RSMM terakreditasi sebagai rumah sakit Type C.
“Saat ini RSMM melayani pasien dengan kapasitas 160 tempat tidur pasien, 370 tenaga kerja medis yang terdiri dari 26 dokter umum dan spesialis, 185 perawat dan bidan, serta 159 tenaga kesehatan medis dan non medis lainnya,” terangnya. Operasional RSMM saat ini dikelola oleh Yayasan Charitas Timika dibawah pengawasan Keuskupan Timika.
Baca Juga: Giat Berdayakan Masyarakat Asli Papua, PT Freeport indonesia Terima Penghargaan Subroto 2022
Pendirian RSMM adalah hasil kerjasama Pemerintah Kabupaten Mimika, Lembaga Pengembangan Masyarakat Irian Jaya (saat ini menjadi YPMAK), Keuskupan Mimika , dan didukung penuh PTFI. RSMM mulai beroperasi pada tahun 1999. Saat itu inisiatif mendirikan RSMM karena belum ada rumah sakit di Kabupaten Mimika, ungkap Direktur RSMM.
Kunjungan Komisi IX DPR RI ke RSMM didampingi Direktur RSMM Dr. Johny Ribo Tandisau, Executive Vice President (EVP) External Affairs PTFI Agung Laksamana dan Kepala Teknik Tambang (KTT) PTFI Carl Tauran, bersama jajaran manajemen rumah sakit.***