Selamat Merayakan HUT Kemerdekaan RI ke - 77, Mari Merdeka Bersama Yesus

- 17 Agustus 2022, 09:48 WIB
Hari ini bangsa kita merayakan kemerdekaannya yang ke-77. Perayaan ini dibarengi dengan keprihatinan melihat keadaan yang terjadi di negeri ini.
Hari ini bangsa kita merayakan kemerdekaannya yang ke-77. Perayaan ini dibarengi dengan keprihatinan melihat keadaan yang terjadi di negeri ini. /

PORTAL PAPUA  - Merdeka Bersama Yesus. “Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan MEMERDEKAKAN kamu” (Yohanes 8:32).

Hari ini bangsa kita merayakan kemerdekaannya yang ke-77. Perayaan ini dibarengi dengan keprihatinan melihat keadaan yang terjadi di negeri ini.

Baca Juga: Jawaban Tuhan Atas Doa, Siapa Meremehkan Firman Akan Menanggung Akibatnya

Bila diibaratkan dengan manusia, negara ini bak seorang nenek yang berjalan tertatih-tatih karena digerogoti oleh penyakit tuanya. Krisis ekonomi, korupsi, kriminalitas, dan pandemi yang belum reda menjadi masalah serius bagi bangsa kita. Inilah gambaran negara yang merdeka? Adakah obat yang paling manjur untuk menyembuhkannya?

Namun Tuhan menawarkan kemerdekaan yang tidak dapat diberikan oleh dunia. Anda boleh bangga karena hidup di negara yang menggembar-gemborkan kebebasan warganya.

Atau Anda bangga karena hidup di negara lain yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemerdekaan warganya. Kenyataannya? Itu tak lebih dari sebuah iklan yang tak terbukti kebenarannya.

Tetapi Yesus menawarkan kemerdekaan yang nyata. Kemerdekaan itu dapat Anda miliki bila Anda mengetahui kebenaran. Apakah atau siapakah kebenaran itu? Yesus berkata, “Akulah jalan dan KEBENARAN dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh. 14:6).

Baca Juga: Hukum Terutama, Kasihilah Tuhan Allahmu dengan Segenap Hati dan Jiwa serta Akal Budi, Lanjut Kasihi Sesama

Selama ribuan tahun manusia dibelenggu oleh kuasa kegelapan. Tak ada satu kekuatan yang mampu membebaskan manusia darinya. Sampai Anak Allah datang dan mati di kayu salib supaya manusia dibebaskan dari belenggu maut (Ibr. 2:14, 15).

Inilah berita kemerdekaan yang sebenarnya! Dan setiap orang yang belum mengenal kebenaran, ia adalah orang yang terbelenggu. Orang percaya tidak seharusnya berada dalam belenggu ini lagi. Kenyataannya, masih banyak ditemukan orang percaya yang menyerah kepada kuasa kegelapan.

Mereka tertipu oleh tipu daya si jahat sehingga mereka terbelenggu lagi oleh kuasa kegelapan.

Hari ini, Rabu, 17 Agustus 2022, Semua Rakyat Indonesia Merayakan HUT RI ke 88
Hari ini, Rabu, 17 Agustus 2022, Semua Rakyat Indonesia Merayakan HUT RI ke 88

 

Pengorbanan Kristus adalah korban yang melepaskan manusia dari belenggu setan. Kita harus berani untuk berkata “TIDAK” kepada tawaran-tawaran dunia yang hendak menjerumuskan kita ke dalam ikatan iblis lagi. Jadilah kuat di dalam Tuhan dengan memakai selengkap senjata Allah, seperti yang tertulis dalam Ef. 6:10:18.

Hanya dengan menggunakan perlengkapan ilahi inilah kita mampu mengalahkan setan.

Baca Juga: Firman dan Janji Tuhan Adalah Segalanya, Carilah Dahulu Kerajaan Allah, Maka Semua Ditambahkan Kepada Kita

Melihat kenyataan yang menimpa negeri ini, satu hal yang dapat kita simpulkan: bangsa ini memerlukan kemerdekaannya lagi. Bukan kemerdekaan yang diperoleh dari perjuangan melawan negara lain, tetapi kemerdekaan yang diberikan oleh Yesus Kristus.

Mari kita berdoa agar rantai-rantai yang mengikat jutaan manusia di negeri ini dilepaskan di dalam nama Yesus! (DH)

Questions:
1. Mengapa bangsa Indonesia sekalipun sudah merdekat pada tahun 1945 tetapi masih tetap terbelenggu?
2. Bagaimana peran gereja supaya bangsa ini mengalami kemerdekaan secara rohani?

Values:
Kemerdekaan sejati hanya Yesus yang sanggup memberikan.

Kingdom Quote:
Iblis hanya mencari manusia untuk membelenggunya, tetapi Yesus datang untuk melepaskannya.


“Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.”
__ 2 Korintus 7.1

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Lima Agenda Besar Nasional

Di dunia yang penuh dengan godaan ini, kemurnian merupakan suatu hal yang sangat sulit. Panggilan untuk menjadi murni seringkali diabaikan dan dilupakan.

Namun sebagai orang percaya kita perlu mengingatkan diri kita sehingga tidak terjebak dalam kenajisan melalui kemalasan atau kurangnya komitmen dan pemberontakan yang mencemari dan merusak pengaruh kita sebagai orang percaya di tengah dunia ini.***

Editor: Fransisca Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x