Baca Juga: Renungan Kristen, Milikilah Rasa Hormat dan Mengasihi Tuhan
Dalam sekejap mata seolah semua kemegahan dunia menjadi tidak berarti lagi selain berusaha menyelamatkan diri dari terkena virus COVID-19.
Seolah Tuhan tidak sayang dengan nyawa manusia, yang dalam sekejap berjuta-juta orang meninggal karena virus yang kecil.
Namun, bagi kita yang mengerti maksud Tuhan dibalik semua peristiwa ini adalah membawa hidup kita kembali kepada Tuhan, bertobat sungguh-sungguh, kita pasti bisa mengucap syukur. Melalui ini semua, kita semakin dekat dengan-Nya. Kita jadi bisa menghargai begitu bermaknanya sebuah kehidupan, dan tidak mau menyia-nyiakannya.
Baca Juga: Untuk Kita Renungkan, Janganlah Kita Lupa Memperkatakan Firman Tuhan
Jadi, benar seperti yang firman Tuhan katakan: “Bukan tanpa alasan Kuperbuat segala sesuatu yang Kuperbuat atas Yerusalem”.
Bila itu mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya, maka Ia tidak akan segan mendidik dengan gada dan tongkat-Nya. Jangan buru-buru berprasangka buruk pada Tuhan, sebelum kita menemukan alasan mengapa Tuhan mengizinkan kita mengalaminya. Jalani dan nikmati proses-Nya. (LA)
Questions:
1. Apa alasan Tuhan mendidik bangsa Israel?
2. Tuhan benci kepada penyembahan berhala. Seperti apakah penyembahan berhala yang dilakukan oleh manusia-manusia di akhir zaman?
Values:
Gada dan tongkat-Nya membawa kita kepada pertobatan yang benar.
Kingdom Quote:
Kita tidak bisa mencegah bila orang berprasangka buruk terhadap diri kita, namun kita bisa mencegah diri kita berprasangka buruk kepada Tuhan.
Baca Juga: Motivasi Perubahan Diri Untuk Tetap Berjalan Dalam Kasih Sayang Allah
“Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
__ Matius 4.4
Seperti Esau, kita begitu teralihkan oleh hal-hal duniawi dan perut kita yang keroncongan, kita melupakan pandangan yang lebih jauh tentang berbagai hal.
Firman Allah, Firman-Nya yang tertulis dalam Alkitab, Firman-Nya yang ditunjukkan di dalam Yesus, dan Firman-Nya yang diproklamirkan dalam Injil adalah apa yang dapat menopang kita selamanya. Inilah roti hidup yang kita cari.***