13 Hal yang akan Terjadi Jika Anda Berhenti Menggunakan Media Sosial, Salah Satunya adalah Kecemasan

15 November 2020, 11:10 WIB
Ilustrasi seseorang sedang beraktivitas di media sosial. /SHUTTERSTOCK/DRAGANA GORDIC

PORTAL PAPUA - Saat ini, tidak sedikit orang menghabiskan banyak waktu untuk berselancar di media sosial (medsos). Alih-alih menggunakan medsos sebagai sarana hiburan, komunikasi jarak jauh, atau sarana edukasi, medsos juga tidak sedikit bisa mendatangkan banyak kerugian bagi penggunanya.

Jika Anda menghabiskan banyak waktu di medsos dengan menggunakan ponsel secara umum, barangkali Anda akan sangat kesulitan jika harus hidup tanpa medsos bersangkutan.

Meskipun demikian, selalu ada banyak alasan bagi Anda untuk mempertimbangkan berhenti menggunakan medsos.

Baca Juga: Peneliti Inggris Temukan Penderita COVID-19 Lebih Tinggi Terkena Penyakit Mental

Jika Anda siap mengambil risiko saat memilih berhenti menggunakan medsos, berikut beberapa hal yang akan terjadi sebagaimana dikutip PortalPapua.com dari thehealthy.com.

1. Menyelesaikan lebih banyak pekerjaan tepat waktu.

Memilih berhenti menggunakan medsos bisa membuat produktivitas pekerjaan Anda meningkat. Saat melakukan suatu pekerjaan, Anda tidak perlu lagi merasa khawatir dengan bunyi pesan masuk dari medsos di ponsel Anda. Fokus Anda semata-mata pada pekerjaan yang sedang Anda lakukan. Pekerjaan Anda akan berjalan lancar dan selesai tepat waktu, tanpa merasa terganggu dengan aktivitas di medsos.

Faktanya, American Psychological Association memperkirakan bahwa usaha yang dilakukan seseorang untuk menyelesaikan dua pekerjaan sekaligus, misalnya bolak-balik antara Facebook dan satu proyek penting, dapat mengurangi waktu produktif Anda sebanyak 40 persen. Persentasi ini merupakan waktu yang dihabiskan seseorang untuk memberikan beberapa tanda like dan komentar pada laman Facebook.

Baca Juga: Anda Pecandu Alkohol? Ini Daftar Minuman Alkohol Beserta Bahayanya

2. Memperoleh lebih banyak ide kreatif.

Jika Anda kesulitan menemukan ide-ide kreatif, hal ini bisa jadi ada hubungannya dengan kebiasaan dan kegandrungan menggunakan medsos. Sebab, kunci dari pikiran imajinatif adalah saat Anda mengambil waktu sejenak untuk beristirahat dari pekerjaan yang sedang Anda lakukan dan merefleksikannya di waktu jeda, bukannya berselancar di medsos.

Dengan menjauhkan diri Anda dari medsos, Anda membebaskan diri dari hal-hal yang mengganggu dan membiarkan kreativitas Anda berkembang.

3. Pada awalnya Anda mungkin akan merasa cemas.

Meskipun efek dari berhenti menggunakan medsos umumnya positif dalam jangka panjang, namun reaksi langsung yang akan Anda alami adalah stres dan kecemasan. Perasaan ini disebabkan oleh faktor tarik-menarik daya neurobiologis dari perasaan-perasaan yang saling berhubungan.

“Jika Anda menggunakan medsos secara adiktif seperti yang dilakukan oleh beberapa orang, Anda memiliki tingkat dopamin yang tinggi. Jadi ketika Anda berhenti menggunakannya, ada beberapa faktor tarik-menarik di dalamnya,” kata David Greenfield, Asisten Profesor Klinis Psikiatri di Universitas Connecticut School of Medicine dan Pendiri Center for Internet and Technology Addiction.

Untungnya, perasaan tersebut biasanya tidak bertahan setelah beberapa hari pertama Anda berhenti menggunakan medsos. Selebihnya, Anda akan menikmati efek positifnya.

Baca Juga: Galon Plastik Isi Ulang mengandung BPA, Arist Merdeka Sirait: Ibu-ibu Perlu Hati-hati

4. Anda tidak akan merasa stres.

Menurut David Greenfield, dorongan untuk terus-menerus menyadari apa yang sedang terjadi di dunia maya menyebabkan peningkatan kortisol atau hormon stres. Stres yang meningkat ini dapat membawa banyak efek buruk pada otak, seperti berkurangnya memori dan peningkatan kemungkinan depresi.

Menjauh dari medsos membuat Anda tidak terlalu rentan terhadap kortisol tingkat tinggi, sebaliknya membuat Anda lebih tenang dan fokus.

5. Merasa lebih percaya diri.

Saat seseorang memposting sesuatu di laman medsos, dia lebih cenderung membagikan bagian hidupnya yang menyenangkan yang dia ingin dapat dilihat oleh orang lain. Hal ini mungkin sepintas tampak tidak berbahaya.

Namun, ketika kita yang menggunakan medsos melihat hal-hal luar biasa yang dibagikan oleh orang lain, ada semacam dorongan dari dalam untuk membandingkan diri kita dengannya. Kecenderungan untuk membandingkan diri kita secara negatif dengan orang lain yang kita yakini lebih baik dari kita inilah yang oleh para psikolog disebut sebagai perbandingan sosial (social comparison).

Sebuah studi yang dilakukan oleh Mai-Ly Nguyen Steers, seorang dosen di University of Houston, dan rekannya menemukan bahwa orang-orang yang menggunakan Facebook lebih sering mengalami tingkat perbandingan sosial yang lebih tinggi, yang dikaitkan dengan gejala depresi yang lebih sering dialami oleh para pengguna.

Karena itu, berhenti menggunakan medsos seperti Facebook dan akun online lainnya dapat membantu menghentikan kecenderungan perbandingan sosial tersebut dan Anda akan merasa jauh lebih bahagia dan percaya diri. Tidak membanding-bandingkan diri Anda dengan orang lain adalah salah satu cara untuk bisa menerima keadaan diri Anda sendiri dan membuat Anda lebih percaya diri.

Baca Juga: Ini Tiga Maanfat Alpukat Bagi Kesehatan

6. Memiliki waktu yang banyak untuk tidur.

Saat Anda meluangkan waktu sebentar untuk memeriksa satu notifikasi di Instagram sebelum tidur, tanpa disadari tiba-tiba saja Anda telah menjelajah, menyukai, dan berkomentar jauh lebih banyak dari waktu sebenarnya untuk tidur. David Greenfield mengatakan hal ini telah menjadi kebiasaan umum bagi banyak orang di malam hari, seringkali menghabiskan satu hingga dua jam untuk mengecek medsos di tempat tidur.

“Pikirkanlah: jika Anda melakukannya setiap hari, itu berarti 15 jam seminggu yang Anda habiskan hanya untuk beraktivitas di media sosial. Ini tidak seperti pergi makan malam dengan seorang teman, atau melihat seseorang bermain dengan hamster barunya dan kemudian mengomentarinya,” kata Greenfield.

Karena itu, ketika Anda berhenti menggunakan medsos, Anda membebaskan diri Anda dari prioritas ekstra ini dan membekali diri Anda sendiri dengan pola hidup sehat melalui penerapan waktu tidur malam yang baik.

Jika Anda membutuhkan aktivitas tambahan di malam hari, jauhi medsos dan cobalah sesuatu yang lebih santai dan tidak memakan waktu, seperti membaca buku satu-dua halaman atau merencanakan agenda besok.

7. Memperkuat hubungan tatap muka dengan orang lain.

Tidak dapat dipungkiri bahwa medsos adalah salah satu cara untuk tetap berhubungan dengan teman lama atau keluarga dari luar kota. Namun, membatasi aktivitas di medsos dapat mempererat persahabatan dalam dunia nyata.

Hubungan interpersonal tatap muka umumnya jauh lebih kuat daripada yang dilakukan secara online. Membatasi aktivitas di medsos juga akan membuat Anda lebih fokus pada interaksi di dunia nyata.

8. Anda cenderung tidak bosan.

Ketika Anda sedang mengantri di sebuah toko bahan makanan, Anda berpikir mengeluarkan ponsel dan mengatifkan medsos adalah cara terbaik untuk mengatasi kebosanan. Namun, para peneliti di Kent State yang mempelajari perkembangan 41 mahasiswa menemukan efek sebaliknya.

“Hebatnya, kebosanan meningkat selama 30 menit saat menggunakan media sosial,” kata Andrew Lepp, seorang profesor di Kent State University, yang mempelajari secara khusus psikologi penggunaan medsos.

Anda dapat memilih aktivitas yang lebih menarik secara mental untuk menghilangkan kebosanan Anda, seperti mengerjakan teka-teki silang atau membaca buku.

9. Anda akan duduk lebih sedikit.

Andrew Lepp mengatakan, duduk sepanjang hari bisa berbahaya bagi kesehatan seperti merokok. Banyak orang menggunakan waktu luang untuk memeriksa medsos dengan posisi duduk, setelah hari yang melelahkan di tempat kerja.

“Orang-orang akan berkata, saya tidak menyadari saya duduk selama kurang lebih 90 menit setiap hari karena Facebook,” kata Lepp.

Mejauh dari medsos membebaskan waktu Anda untuk aktivitas yang lebih sehat. Hanya perlu diingat, menjauh dari medsos bukan berarti menggantinya dengan bermain video game atau Netflix. Carilah aktivitas lain yang jauh lebih bermanfaat bagi Anda.

10. Anda akan belajar lebih lanjut tentang diri Anda sendiri.

Setelah Anda berhenti melihat-lihat opini orang lain, kemungkinan besar Anda akan mengetahui lebih banyak tentang apa yang memotivasi Anda, bukan mereka. Anda akan menemukan jati diri Anda sendiri.

“Ketika orang-orang keluar dari media sosial, mereka kehilangan godaan untuk mendapatkan perhatian dan umpan balik yang dangkal dari postingan orang lain tentang di mana mereka pergi makan malam atau berlibur,” kata Tom Kersting, LPC, psikoterapis berlisensi, dan konselor keluarga dan penulis buku Disconnected: How to Reconnect Our Digital Distracted Kids.

11. Keterampilan mengambil keputusan meningkat.

Keyakinan dan penilaian banyak orang dipengaruhi oleh apa yang mereka baca di media sosial. Menurut sebuah studi dari Pew Research, setengah dari pengguna Facebook mendapatkan berita hanya dari situsnya.

Batasi aktivitas Anda di medsos, dan Anda akan belajar lebih banyak tentang cara berpikir dan membuat keputusan serta pilihan secara mandiri.

12. Anda tidak akan membuang waktu lebih banyak untuk berdebat.

Jauh lebih mudah untuk mengetik sebuah komentar pedas saat Anda bersembunyi di balik layar daripada melontarkan hinaan saat Anda berada di ruangan yang sama dengan seseorang.

Tetapi ketika Anda berhenti menggunakan media sosial, Anda akan bebas dari perdebatan dan emosi Anda akan berkurang.

“Jadi Anda tidak perlu terus-terusan merasa kesal sepanjang hari karena postingan seseorang,” kata Tom Kersting.

13. Mengembangkan lebih banyak kecerdasan emosional.

Menjauh dari medsos tidak hanya membuat Anda menjadi orang yang lebih baik, tetapi juga dapat membantu Anda mengembangkan kecerdasan emosional, keterampilan yang berharga di tempat kerja.

“Saat kita berada di layar komputer selama berjam-jam sehari, maka kita menghilangkan kemungkinan melakukan interaksi tatap muka dan kita mengurangi kecerdasan emosional kita,” kata Tom Kersting.

Sebaliknya, melakukan percakapan yang nyata dengan orang lain dapat meningkatkan kualitas hubungan Anda dan membantu Anda mengembangkan keterampilan penting itu.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: thehealthy.com

Tags

Terkini

Terpopuler