Peneliti Inggris Temukan Penderita COVID-19 Lebih Tinggi Terkena Penyakit Mental

- 13 November 2020, 16:54 WIB
/Foto ilustrasi ASN. /Dok. Pikiran-Rakyat.com/

 

Merebaknya pandemik COVID-19, tak hanya berdampak pada ekonomi, dan masalah pernapasan. Namun sebuah penelitian dari Universitas Oxford di Inggris menemukan, para penyintas atau yang selamat dari COVID-19 berisiko lebih tinggi terkena penyakit mental, seperti kecemasan dan depresi.

Selain itu, mereka juga lebih mungkin mengembangkan demensia, menurut penelitian dalam terbitan The Lancet Psychiatry pada 9 November itu.

Baca Juga: Barang Bukti Berkekuatan Hukum Tetap Dimusnahkan Kejaksaan Negeri Fakfak

Untuk sampai pada temuan ini, para peneliti menganalisis catatan kesehatan elektronik dari 69 juta orang di Amerika Serikat, termasuk lebih dari 62.000 orang yang menderita COVID-19.

Mereka menemukan, 20 persen mereka yang terinfeksi virus corona didiagnosis dengan gangguan kejiwaan dalam waktu 90 hari.

"Orang-orang khawatir orang yang pulih dari COVID-19 akan menghadapi risiko lebih besar terkena masalah kesehatan mental, dan temuan kami menunjukkan hal ini mungkin terjadi," kata Paul Harrison, seorang profesor psikiatri di Universitas Oxford, seperti dilansir Health.

Baca Juga: Sebelum Rencana Blokir, Departemen Perdagangan Amerika Larang Bertransaksi dengan TikTok

Meskipun temuan ini menambah semakin banyak bukti COVID-19 dapat berdampak pada kesehatan mental serta kesehatan fisik, tetapi tidak diketahui mengapa virus tampaknya meningkatkan risiko penyakit kejiwaan.

Halaman:

Editor: Paul


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x