Di kamarnya, Andin terus menangis mengingat yang terjadi dengannya tadi. Al, tiba-tiba menelepon Andin menanyakan dimana.
Al juga bertanya, mengapa Andin tak menemaninya di rumah sakit. Mendengar pertanyaan Al, Andin menjawab untuk apa ia mendampingi Al kalau sudah ada Michelle disana.
Al mengatakan, Andin harus mendampingi dirinya sebagai istrinya. Mendengar itu, Andin pun mengatakan kalau hatinya sangat sakit mendengar Al mengatakan ke orang lain tak mencintai Andin.
Menurut Andin, ia masih bisa menerima walaupun Al berkali-kali mengatakan pada dirinya tak mencintainya. Tapi, Al mengatakan itu pada Michelle, ia sangat sakit hati. Andin pun menangis menutup telepon dari Al.
Baca Juga: Kardinal Polandia Dikabarkan Meninggal Dunia di Usianya yang ke 97 Tahun
Mendengar perkataan Andin, hati Al ikut sedih. Ia merasa hancur dan bersalah. Dalam hatinya, ia meminta maaf pada Andin yang telah terus-terusan menyakiti Andi.
Di rumah Papanya, Andin dinasihati oleh Mamanya agar tak pantang menyerah kalau ada perempuan lain. Andin, harus menunjukkan kalau ia istri yang sah secara agama dan hukum. Jadi, tak boleh mengalah dengan pelakor. Andin pun, menangis memeluk mamanya.
Baca Juga: Arya Saloka 'Al' Ikatan Cinta Nilai Sebutan Aladin Lucu! Cie...cie...
Al memaksa, untuk pulang pada dokter. Walaupun, kondisinya masih belum stabil. Al ingin ke rumah Papa Andin untuk menjemput Andin. Tapi, di jalan Mirna menelepon memberitahukan Reyna sakit panas.
Al pun, tak jadi ke rumah Andin. Ia, meminta Rendi langsung pulang ke rumah. Setelah menengok Reyna, Al lalu menjemput Andin ke rumah Papanya.***