Residensi Rantai Bunyi Dawai Tanah Papua Sambut Pekan Kebudayaan Nasional 2023

- 10 September 2023, 14:46 WIB
Pengantar dari kurator Nyak Ina Raseuki yang disapa Kaka Ubiet disela-sela kegiatan Residensi Rantai Bunyi Dawai Tanah Papua.
Pengantar dari kurator Nyak Ina Raseuki yang disapa Kaka Ubiet disela-sela kegiatan Residensi Rantai Bunyi Dawai Tanah Papua. /Indrayadi/

PORTAL PAPUA -  Rantai bunyi salah satu dari delapan kuratorial yang dirancang untuk Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) tahun 2023 oleh Direktoral Jendral Kementerian Kebudayaan Pendidikan Riset dan Teknologi.

Rantai Bunyi merupakan model penelusuran musik Nusantara, meliputi penjajakan atas sejarah bunyi dari kebudayaan di masa lalu, pertukaran pengetahuan musik terkini dan kemungkinan eksplorasi yang dapat dikembangkan dan dipertukarkan di masa depan.

Materi bunyi yang menjadi fokus dalam perayaan Pekan Kebudayaan Nasional 2023 adalah dawai dengan atau tanpa nyanyian. Rantai Bunyi menelusuri bagaimana material musik berciri serupa antar-wilayah musikal, berdasarkan warisan budayanya masing-masing, merantai secara kontekstual.

Pengantar dari kurator Nyak Ina Raseuki yang disapa Kaka Ubiet disela-sela kegiatan Residensi Rantai Bunyi Dawai Tanah Papua mengatakan program residensi terlaksana di lima wilayah se-Indonesia diantara Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur dan Papua.

 Ketua Komunitas Action, Darlane Litaay mengaku pihaknya bekerjasama dengan Kemendikbud dan berterima kasih atas kepercayaannya memilih komunitas action untuk menyelenggarakan kegiatan.
Ketua Komunitas Action, Darlane Litaay mengaku pihaknya bekerjasama dengan Kemendikbud dan berterima kasih atas kepercayaannya memilih komunitas action untuk menyelenggarakan kegiatan.

“Kenapa disebut dengan rantai bunyi, karena dipersambungkan dari wilayah barat, tengah hingga timur di Indonesia. Bagaimana melalui bunyi kita bisa ditemukan pengetahuan-pengetahuan disambung satu sama lain melalui bunyi,” kata Kaka Ubiet di salah satu hotel berbintang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (7/6/2023).

Fokusnya di rantai bunyi kali ini, lanjut Kaka Ubiet, pada alat musik dawai. Menurutnya, dawai itu alat musik yang ada senar atau talinya. Nah, kegiatan ini sedang berlangsung kegiatan rantai bunyi yang terfokus di beberapa wilayah.

“Kami bekerja sama juga dengan komunitas yang menyelenggarakan kegiatan seperti ini. DI papua sendiri, terpilih yang menyelenggarakan adalah komunitas action, dan terdiri 15 peserta dari 12 daerah dalam papua serta luar papua. Juga ada 2 fasilitator masing-masing dari Papua dan Solo, Jawa Tengah,” lanjutnya.

Dikatakannya, residensi dilaksanakan untuk mempertemukan budaya-budaya antar daerah seperti saat ini mempertemukan sub kultur budaya daerah Papua, Ambon dan Ternate.
“Residensi yang baik biasanya satu bulan, namun ini karena ada keterbatasan sumber daya, sumber dana dan lainnya. Sehingga dilaksanakan hanya seminggu saja,” kata Kaka Nyak.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x