Residensi Rantai Bunyi Dawai Tanah Papua Sambut Pekan Kebudayaan Nasional 2023

- 10 September 2023, 14:46 WIB
Pengantar dari kurator Nyak Ina Raseuki yang disapa Kaka Ubiet disela-sela kegiatan Residensi Rantai Bunyi Dawai Tanah Papua.
Pengantar dari kurator Nyak Ina Raseuki yang disapa Kaka Ubiet disela-sela kegiatan Residensi Rantai Bunyi Dawai Tanah Papua. /Indrayadi/

Ditempat yang sama, Ketua Komunitas Action, Darlane Litaay mengaku pihaknya bekerjasama dengan Kemendikbud dan berterima kasih atas kepercayaannya memilih komunitas action untuk menyelenggarakan kegiatan

“Peserta dalam kegiatan ini rata-rata seniman produktif dan sebagain besar telah mempunyai karya masing-masing,” kata Darlane.

Pihaknya juga selama ini terus merangkul lintas generasi mulai dari anak-anak tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), SD, SMP, SMA hingga Universitas, untuk bersama-sama terlibat dalam setiap kegiatan mandiri maupun bersama pemerintah.

“Konsentrasi kami paling banyak ke anak-anak SMA, untuk membuat sebuah karya kolosal. Diluar itu, mereka-mereka ini menjadi partner kami bekerjasama dalam berbagai event yang kami laksanakan secara mandiri ataupun kerjasama dari berbagai institusi pemerintah,” kata Darlane.

Diceritakan Darlane, interaksi Komunitas Action ini telah dan terus berlangsung sejak komunitas tersebut berdiri tahun 2014 hingga saat ini, banyak sekali karya musik yang telah dihasilkan mengarah hal positif dalam hal berkesenian.

“Ruang seni di Tanah Papua, sebenarnya banyak. Hanya saja bagaimana mengaktifasi ruang ini dalam tanda petik infrastruktur yang ada. Nah, komunitas action ini mencoba mengaktifasi ruang-ruang tersebut,” ujarnya.

Apakah ada kendala? Banyak sekali kendala yang dihadapi komunitas action, terkait ruang atau infrastruktur yang bukan milik mereka. Namun, pihaknya terus mencoba kerjasama secara intens kepada komunitas lokal atau masyarakat lokal, agar ruang-ruang tersebut dapat digunakan secara fisik.

“Kami juga terus bertukar pendapat dengan berbagai macam seniman pelaku seni, pemerhati dan stekholder yang lain, agar dapat memberikan suasana baru kepada masyarakat Papua terkait kesenian. Sehingga masyarakat bisa tahu bahwa tanpa ada ruang pertunjukan khusus seni, bisa dimana saja melakukan even kesenian,” katanya.

Dalam kegiatan Resedensi Rantai Bunyi Dawai Tanah Papua dari Rabu (6/9/2023) hingga Selasa (12/9/2023) di ikuti sebanyak 15 peserta dari Biak, Serui, Jayapura, Lanny Jaya, Mamberamo Raya, Ambon, Ternate, Mappi, Asmat, Tolikara, Tambrauw dan Sorong.

Peserta akan memperkenalkan instrumen dawai dari daerah mereka serta menunjukkan keahlian memainkan alat musik pada kurator, peserta dibawah difasilitatori Septina Layan dari Papua dan Ilham dari Solo, Jawa Tengah.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x