Ruq menyuruh Jalal memikirkan kehormatan apa yang tersisa pada istrinya kalau Jalal bersikeras hidup seperti orang biasa.
Jalal bertanya pad Ruq, "kau mau ikut dengan kami?" Ruq mengangguk. Jalal berkata kalau begitu Ruq juga harus menyamar sebagai perempuan biasa. Jalal menjadikan Jodha sebagai contoh.
Baca Juga: Penyidik Polda Metro Jaya Agendakan Periksa Habib Rizieq pada 1 Desember 2020 Mendatang
Ruq dengan kesal berkata kalau dirinya bukan Jodha. Jodha memberitahu Ruq kalau ia mendapat kedamaian dalam perjalanan ini. Ruq menyahut kalau dirinya tidak bisa seperti itu, ia peduli pada posisinya.
Jalal menyahut, "tapi ini bukan tentangmu, ini tentang aku..." Mendengar perdebatan Ruq dan Jalal, Jodha pamit keluar pada Jalal.
alal melanjutkan, "kalau kau ingin ikut denganku, kau harus meninggalkan pernak-pernik kebangsawananmu, dan aku sangat suka kalau kau ikut sebab kau teman terbaik ku. Sekarang keputusan ada padamu."
Baca Juga: ABK Tongkak Tug Boat Mas Papua Satu Tewas Setelah Nekad Lompat dari Kapal
Kemudian Jalal pergi. Ruq berpikir kalau ia tidak akan membiarkan Jalal berduaan dengan Jodha bahkan jika ia harus melakukan sesuatu yang tidak di sukainya, ia akan melakukannya demi Jalal.
Akhirnya Ruq memutuskan untuk ikut Jalal. ia berpakaian seperti orang kebanyakan dan berjalan kaki.
Berempat mereka berjalan di tempat yang sepi. Hoshiyar berceloteh tentang kakinya yang sakit, Ruq mamarahinya dan mengatakan kalau Hosh saja merasa sakit apalagi dirinya.
Jodha tersenyum mendengar keributan kecil antara Ruq dan Hoshiyar. Hari sudah gelap. Mereka melihat gubuk keci yang terpencil, Jalal berkata kalau mereka akan menumpang bermalam di gubuk itu.