Kantongi Bitcoin Senilai Rp21 Triliun, Tesla Izinkan Warga Beli Mobil Listrik Pakai Bitcoin

10 Februari 2021, 12:43 WIB
Ilustrasi Bitcoin. /PIXABAY/tombark

PORTAL PAPUA - Salah satu perusahan multiinternasional, Tesla akan mengizinkan masyarakat membeli mobil listriknya menggunakan Bitcoin.

Bitcoin merupakan mata uang digital yang sudah semakin populer beberapa hari belakangan ini, bahkan nilai harganya semakin naik dan menekan mata uang jenis lain seperti Dolar dan Euro.

Salah satu faktor pendukung naiknya harga Bitcoin beberapa waktu belakangan ini ialah setelah Tesla memutuskan untuk membeli Bitcoin senilai US$1,5 miliar atau setara dengan Rp21 triliun.

Baca Juga: Usai Sembuh dari Covid-19, Santoso Widjaya Meninggal Dunia Diduga Akibat D-dimer

Satu hal yang cukup mengejutkan lagi bahwa satu keping Bitcoin bisa digunakan untuk membeli tiga mobil Avanza.

Bagaimana tidak, menurut CoinDesk, hingga Selasa 9 Februari 2021 pukul 11.22 WIB kemarin, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$46.455 per koin atau setara dengan Rp645 juta per koin.

Sementara, mengutip situs Toyota Astra Indonesia, Selasa 9 Februari 2021, harga satu unit Toyota Gran New Avanza 1.3 E STD M/T mencapai Rp 200 juta.

Baca Juga: Tukang Ojek Tewas Dibacok Senjata Tajam oleh 6 Pelaku Diduga KKB di Puncak Jaya, Papua

Oleh karena itu, wajar jika disebut sekeping Bitcoin bisa dipakai beli 3 unit Toyota Gran New Avanza.

Bahkan, satu mobil Toyota Fortuner kelauaran terbaru bisa dibeli hanya dengan sekeping Bitcoin.

Ini merupakan sebuah terobosan baru yang sangat spektakuler, yang tentu sangat menguntungkan jika berinvestasi di Crypto Currency populer Bitcoin.

Baca Juga: Semakin Ribet, Stefan William Kedapatan Unfollow Celine Evangelista di Instagram

Alasan utama Tesla ambil langkah ini agar lebih fleksibel mendiversifikasi dan memaksimalkan pengembalian dalam bentuk tunai.

Tesla dikabarkan akan jadi produsen mobil pertama yang berinvestasi di Bitcoin dan menerima pembayaran menggunakan Crypto Currency.

Meski demikian, perusahaan menegaskan transaksi dilakukan terbatas dan tetap akan tunduk pada hukum yang berlaku, seperti dilansir Reuters, Selasa 9 Februari 2021.

Baca Juga: Daftar Calon Penerima Piala Oscar 2021, Ada 15 Film Dokumenter Masuk Nominasi

Keputusan ini membuat investor dan trader Bitcoin senang karena muncul persepsi akan semakin luar perusahaan yang menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran dan investasi, apalagi disokong orang terkaya di dunia Elon Musk.

Sebelum Tesla memborong BitcoinElon Musk juga sempat membuat heboh para investor dan trader karena cuitannya di Twitter tentang Bitcoin.

Elon Musk telah menjungkirbalikkan Wall Street selama setahun terakhir dan sempat menjadi orang terkaya di dunia karena saham Tesla melonjak hampir 500 persen untuk menjadi perusahaan AS paling berharga kelima, meninggalkan perusahaan dan investor lain yang ingin mengikuti jejaknya.

Baca Juga: Cek Cara Daftar KIP Kuliah di kemdikbud.go.id, Bisa Kuliah Tanpa Beban Biaya Hidup

"Jika ada orang yang lebih rendah yang membuat keputusan untuk menempatkan sebagian dari neraca mereka di Bitcoin, saya tidak berpikir itu akan dianggap serius," kata Thomas Hayes, anggota pengelola di Great Hill Capital LLC di New York, seperti dikutip dari Reuters.

“Tapi ketika orang terkaya di dunia melakukannya, semua orang harus melihatnya lagi," ujarnya.*** (Elvis Romario)

Editor: Ade Riberu

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler