Network
PORTAL PAPUA – Pandemi COVID-19 yang belum berangsur pulih turut menyebabkan merosotnya penghasilan di berbagai sektor usaha, termasuk sektor usaha penjualan motor.
Tercatat dari Januari hingga November 2020, penjualan motor di Indonesia menurun drastis ke 43 persen, dibandingkan dengan di tahun 2019.
Data tersebut dikeluarkan oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) pada November 2020.
Baca Juga: Baru Dilantik Jadi Mensos, Tri Rismaharini Disebut Sudah Langgar Undang-Undang hingga Diminta Mundur
Baca Juga: Atasi Stres dengan Konsumsi 4 Makanan Ini, Salah Satunya Ubi Jalar yang Dijamin Ampuh dan Berkhasiat
Disebutkan AISI, dari 317 unit sepeda motor yang terjual pada Oktober 2020, angka penjualan turun hingga 25 persen menjadi hanya 237 ribu motor pada November 2020.
Sebelumnya, hal ini juga terjadi pada bulan Oktober 2020, karena penjualan bulan September 2020 pada dasarnya sudah mencapai 380 ribu unit kuda besi yang dikirim oleh pabrikan, sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel “Penjualan Motor di Indonesia Babak Belur, Merosot hingga 43 Persen di November 2020”.
Total, penjualan motor pada periode Januari-November 2020 mencapai 3.431.379 unit di Indonesia.
Baca Juga: Buah Hati Asmirandah dan Jonas Rivanno Lahir Tepat di Hari Raya Natal, Ini Namanya Anaknya
Baca Juga: Piala Dunia U-20 di Indonesia Ditunda FIFA, Ketua Umum PSSI: Kami Sudah Persiapkan Maksimal
Angka itu turun 43 persen jika dibandingkan pada tahun 2019, di mana sebanyak 6.065.314 unit sepeda motor berhasil terjual kepada para pembeli.
Terkait jenis motor yang paling laku, motor matic ternyata masih jadi primadona di kalangan masyarakat.
Penjualan motor matic masih mendominasi dengan kontribusi penjualan sebanyak 87,2 persen.
Baca Juga: Sinopsis Samudra Cinta di SCTV 25 Desember 2020, Strategi Samudra dan Cinta Balas Dendam ke Panji
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Jumat 25 Desember 2020, Bu Panti Kembalikan Reyna ke Pelukan Al dan Andin
Angka tersebut lalu disusul oleh penjualan motor sport sebanyak 7,1 persen dan juga bebek underbone 5,8 persen.*** (Alza Ahdira/Pikiran Rakyat)
