Alfonsina Yuliana Ondi Atlet Difabel Peraih Emas PEPARNAS XVI Papua, Jadi Berkat Bagi Keluarga  

- 12 April 2022, 11:50 WIB
Alfonsina Yuliana Ondi Atlet Difabel Peraih Emas PEPARNAS XVI Papua, Jadi Berkat Bagi Keluarga . Richard (PP)
Alfonsina Yuliana Ondi Atlet Difabel Peraih Emas PEPARNAS XVI Papua, Jadi Berkat Bagi Keluarga . Richard (PP) /

 

PORTAL PAPUA - Alfonsina Yuliana Ondi, itulah nama dari seorang anak perempuan asal Papua berusia (23) Tahun, yang memiliki keterbatasan tubuh atau difabel, namun tidak membuat dirinya malu untuk berusaha berjuang dan menjadi berkat dalam keluarganya. 

Kendati ia tak memiliki kesempurnaan tubuh seperti orang biasa pada umumnya, namun ketulusan dan kegigihannya untuk mengembangkan diri dibidang olahraga atletik lempar lembing dan lempar cakram. Alfonsina berhasil menjadi berkat dan membagakan orang tua, saudara, dan keluarganya dari hasil kegigihannya tersebut. 

Baca Juga: Sinode GKI di Tanah Papua Kukuhkan Tugu Pekabaran Injil di Jemaat GKI Eben Haezer Demoikisi

Kesuksesan Alfonsina dimasa mudanya ini, dimana saat ia mengikuti Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVI Papua, pada 2-15 November 2021, yang pusat penyelenggaraannya digelar di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. 

Sebagai atlet difabel, Alfonsina mengikuti dua Cabang Olahraga (Cabor) yang diperlombakan, yakni, kategori lempar lembing jarak 27 meter dan lempar cakram.  

Dari kedua kategori cabor tersebut, ia berhasil meraih medali emas dicabor kategori lempar lembing jarak 27 Meter, dan medali perunggu dicabor lempar cakram.  

Baca Juga: Hengkangnya Kevin Rumakiek dari Persipura, Mengisahkan Tentang Adik dan Kaka Dalam Satu Tim

Sebagai atlet baru dalam cabor lempar lembing jarak 27 Meter itu, Alfonsina berhasil melempar sekuat tenaganya hingga capian 16 Meter.  

Lantaran para atlet lainnya dalam lomba tersebut, tak mampu melempar melewati jarak yang didapat oleh Alfonsina, sehingga para juri dalam lomba tersebut menyatakan ia (Alfonsina)  sebagai pemenang dan meraih medali emas dalam cabor lempar lembing jarak 27 Meter PEPARNAS XVI Papua.   

Baca Juga: Ramai Rumakiek Masih di Persipura Jayapura, Sang Kakak Yang Habis Kontrak!

Kepada Portal Papua.Com, Senin (4/4), Alfonsina bercerita, awalnya ia menjadi seorang atlet angkat berat di 2020. Namun karena kuliah ia tinggalkan. Sementara kawan-kawannya diatlet angkat berat, mereka sudah melakukan latihan dan uji tanding hingga 2021.   

Saat uji tanding ke luar Papua, ia memilih untuk tidak ikut bersama teman-temanya, karena sudah keluar dari atlet angkat berat dan fokus kuliah.  

Dibulan September 2021, pelatih memanggil ia kembali untuk bergabung ke tim, tapi bukan dicabor angkat berat, melainkan ke cabor lain yakni, atlektik lempar lembing dan lempar cakram.   

Baca Juga: Kampung Demoikisi, Kampung Berbatu Koral, Jika Diinjak Bunyi

Setelah bergabung ke cabor baru tersebut, ia mulai menyesuaikan diri dengan berlatih selama 3 bulan, sementara teman-temannya yang lain sudah berlatih dan uji tanding sejak Februari 2021, hingga penyelenggaraan lomba di November 2021.

Saat dipanggil oleh pelatih untuk bergabung ke cabor atlektik lempar lembing dan lempar cakram, ia tidak menyampaikan atau pun menceritakan soal kembalinya ia kearena atlektik. Karena kedua orangnya sangat melarang keras untuk ia mengikuti lomba, dan fokus kuliah saja.   

Baca Juga: Wauw!! Indahnya Kampung Demoikisi Dimalam Hari, Bagaikan Hongkong ke-Tiga

Mengingat pada saat itu, ia harus melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih (Uncen) Papua.  

Seusai lakukan program PPL, dan sedang meyusun laporan, jadwal latihan dan uji tanding berjalan, sehingga ia harus membagi waktu antara latihan dan membuat laporan hasil PPL-nya itu.   

Jelang penyelenggaraan PEPARNAS XVI Papua, 2-15 November 2021 lalu itu, ia bersama teman-temannya sudah dikarantikan guna mengikuti jadwal lomba yang sudah ditetapkan.  

Baca Juga: Menuju Penyelengaraan KONAS GMKI 2022 di Papua, Panitia Gelar Rapat Perdana

Ditengah suasana karantina, barulah ia mengabarkan kepada kedua orangnya bahwa ia sedang mengikuti lomba PEPARNAS XVI Papua, mewakili Papua dicabang olahraga atletik lempar lembing dan lempar cakram. 

Mendegar kabar tersebut, kedua orang tuanya pun marah, namun ia menyampaikan kepada kedua orang tuanya untuk mendukung dirinya dalam doa.

Ia tak menyangka, dan bahkan tak tau, kalau kemudian dalam lomba tersebut ia berhasil menjadi juaranya.

Raihan juara tersebut, kemudian ia sampaikan kepada kedua orang tuanya, bahwa ia mendapat medali emas dicabang olahraga atletik lempar lembing, dan mendapat medali perunggu dicabor lempar cakram.    

Baca Juga: Fenomena di Papua, Truk Kontainer Jadi Sarana Transportasi Anak-anak Tuk Pergi dan Pulang Sekolah

Dari kesuksesan yang ia raih tersebut, pertama ia kembalikan kepada Tuhan, dan kedua ia membeli rumah untuk adik-adiknya yang bersekolah di Kota Jayapura. Karena selama ini mereka indekos. Dan juga orang tua (bapa) sudah pensiun. Jadi ia membeli rumah untuk mereka tinggal sama-sama. 

Tak lupa ia pun berpesan kepada saudara-saudara lain, yang mengalami keterbatasan tubuh seperti dirinya, untuk terusalah berusaha dan jangan lupa berdoa kepada Tuhan, atas segala usaha dan upayakan yang dilakukan.

Sekedar diketahui, kini Alfonsina Yuliana Ondi, ia tenggah fokus menyususun skripsi, karena ia telah berada pada tahapan semester akhir dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih (Uncen) Papua.

Baca Juga: Bosan Dihutan, 2 Anggota TPNPB-OPM Kembali ke NKRI

Nama orang tua (bapa), Andris Ondi (58), pensiunan ASN Polri, Oktober 2021.

Nama orang tua (ibu), Joice Mentanawai (47), ibu rumah tangga.

Riwayat saudara, Alfonsina, merupakan anak kedua dari sembilan bersaudara, dimana 1 laki-laki (tertua), dan 7 perempuan (adik-adiknya). ***

 

Editor: Richard Mayor


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x