Beberapa bulan terakhir publik menyoroti soal 'titipan presiden' yang sempat di singgung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Pasalnya nama-nama yang dulu mendukung atau dibalik terpilihnya Presiden Joko Widodo mendapati kursi yang cukup tinggi khususnya dalam bidan yang dibawahi BUMN.
Belum hilang dari ingatan,Kristian Budiyarto salah satu influencer di sosial media yang mendukung Joko Widodo saat Pilpres 2019 lalu, kini ditunjuk sebagai Komisaris Independen Pelni, perusahaan pelayaran milik negara terbesar di Indonesia.
Terpilihnya Kristia Budyarto memicu perdebatan publik, mereka mempertanyakan dan memperdebatkan soal pemerintahan Jokowi, yang seakan memberi penghargaan atau 'hadiah' kepada para pendukungnya bahkan ketika mereka tak memiliki latar belakang yang relevan.
Perdebatan itu semakin kuat ketika Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir , yang merupakan mantan manajer kampanye presiden, menunjuk tiga tokoh lainnyas dan pendukung Jokowi dulunya menempati posisi puncak pada bulan Oktober 2020 lalu.
Terdapat Mantan jurnalis Ulin Ni'am Yusron,merupakan penggemar setia Jokowi selama dua pemilu terakhir, menjadi komisaris untuk Perusahaan Pengembangan Pariwisata Indonesia.
Kemudian Dyah Kartika Rini, yang membantu Jokowi membangun jaringan relawan media sosial saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta pada 2012 lalu, dan saat ini tengan menjalankan konsultan politik bernama SpinDoctor Indonesia, ditunjuk sebagai komisaris operator tol Jasa Raharja.
Lalu ada Eko Sulistyo, yang membantu Jokowi saat pertama kali beralih dari mantan pengusaha furnitur terjun ke politik dalam pemilihan walikota tahun 2005 di kota kelahirannya di Solo, Jawa Tengah, dan kini diminta jadi komisaris satu-satunya penyedia listrik negara, PLN.