Presiden Jokowi Apresiasi Peran GP Ansor Sebarkan Nilai Moderasi Beragama

- 7 Februari 2024, 08:00 WIB
Tangkapan layar Channel Youtube Sekretariat Presiden, saat Presiden Jokowi menghadiri Kongres ke-16 GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/1).
Tangkapan layar Channel Youtube Sekretariat Presiden, saat Presiden Jokowi menghadiri Kongres ke-16 GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/1). /Youtube Sekretariat Presiden

PORTAL PAPUA - Kepala Negara juga menekankan bahwa persatuan dan keutuhan bangsa harus ditempatkan di atas segalanya.

Presiden Joko Widodo meresmikan pembukaan Kongres XVI GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Jumat, 2 Februari 2024.

Presiden Joko Widodo mengapresiasi peran kemasyarakatan dan kebangsaan Gerakan Pemuda (GP) Ansor dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama dan mengawal demokratisasi politik. Apresiasi tersebut disampaikan Presiden saat meresmikan pembukaan Kongres XVI GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Jumat, 2 Februari 2024.

“Dan wajah NU ke depan akan diwarnai oleh kepemimpinan dan arah gerak GP Ansor hari ini. Orang muda hari ini adalah pemimpin atau penentu masa depan,” ucapnya.

Indonesia akan menyelenggarakan agenda akbar nasional yaitu pemilihan umum (pemilu) tahun 2024. Terkait hal tersebut, Presiden Jokowi mendorong semua pihak, termasuk GP Ansor, untuk berkomitmen memastikan penyelenggaraan pemilu berlangsung secara demokratis.

“Pemilu harus dipastikan berlangsung aman dan tertib, transparan, dan yang paling penting pemilu harus menggembirakan, tidak meresahkan, tidak menakutkan, tidak mengkhawatirkan,” katanya.

Kepala Negara juga menekankan bahwa persatuan dan keutuhan bangsa harus ditempatkan di atas segalanya. Menurutnya, GP Ansor harus menjadi garda terdepan untuk menjaga persaudaraan dan keutuhan Indonesia, serta aktif mendinginkan suasana menjelang pemilu.

“Kalau tensinya naik, harus aktif mendinginkan. Untuk memberikan klarifikasi juga penting agar masyarakat tidak terseret pada berita-berita bohong, berita hoaks yang merugikan kita semuanya,” lanjut Presiden.

Tidak hanya mengawal pemilu, Presiden juga meminta para ulama, tokoh agama, dan cendekiawan untuk mengawal pemerintahan ke depan. Menurut Presiden, Indonesia emas yang dicita-citakan hanya bisa diraih dengan konsistensi perjuangan yang berkesinambungan.

“Membantu pemerintahan ke depan agar mampu menjalankan tugas sebaik-baiknya untuk memenangkan Indonesia dalam persaingan dunia yang makin ketat dan makin berat. Kita harus mawas diri di tengah situasi dunia yang masih tidak menentu ini, masih penuh dengan ketidakpastian,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x