Presiden Jokowi Minta Jajarannya Tepat Ambil Kebijakan dan Empati pada Rakyat

- 7 April 2022, 19:07 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahannya pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 5 April 2022. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahannya pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 5 April 2022. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr. /presidenri.go.id

Baca Juga: Presiden Jokowi dan PM Marape Bahas Sejumlah Peningkatan Kerja Sama Indonesia - PNG

“Jangan sampai keliru mempersiapkan jalur mudik yang baik, dan bisa meminimalisir kemacetan dan penumpukan arus mudik maupun arus balik nantinya. Harus mulai dihitung betul. Ini bisa, kalau yang saya tangkap di bawah, ini semuanya ini mau mudik semua. Jadi, persiapannya juga harus ekstra,” paparnya.

Sementara itu, terkait dengan bantuan sosial, Presiden berharap agar bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) maupun BLT Minyak Goreng bisa dikeluarkan secepatnya sebelum Lebaran tiba. Menurut Presiden, bantuan-bantuan sosial tersebut sangat dinanti oleh rakyat, terutama untuk menghadapi Lebaran dan membeli kebutuhan pokok sehari-hari.

“Bukan apa-apa, mungkin kita itu enggak merasakan, tapi Rp300.000 bagi rakyat itu, pas mau Lebaran dapat itu, rasanya betul, saya bisa merasakan betul itu senangnya kalau bisa memegang uang itu, yang bisa dipakai untuk membeli minyak goreng dan kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya. Saya juga ingin mengingatkan kembali, Padat Karya jangan dilupakan. Situasi seperti ini, kita memerlukan lapangan kerja yang seluas-luasnya. Oleh sebab itu, ini perlu saya ingatkan lagi agar tidak lupa,” jelasnya.

Baca Juga: Selain Memukul Polisi, Ini Knologis, Mengapa?, 7 Tokoh KNPB Organ Papua Merdeka Ditangkap di Jayapura

Menutup arahannya, Presiden mengingatkan kembali agar seluruh jajarannya bisa menyampaikan langkah-langkah yang diambil pemerintah kepada rakyat. Selain itu, Presiden juga meminta jajarannya untuk fokus bekerja dalam menangani kesulitan-kesulitan yang sedang dihadapi.

“Sekali lagi, jelaskan situasi global yang sedang sangat sulit. Sampaikan dengan bahasa rakyat dan langkah-langkah yang sudah diambil pemerintah itu apa dalam menghadapi krisis dan kenaikan inflasi. Dan jangan menimbulkan polemik di masyarakat. Fokus pada bekerja dalam penanganan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi. Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, urusan perpanjangan, ndak,” tandasnya. ***

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x