Stok Sejak 2018 Masih Menumpuk Pemerintah Berencana Impor Beras Lagi

- 16 Maret 2021, 19:34 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat sidak Gudang Bulog Regional NTB.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat sidak Gudang Bulog Regional NTB. /Dok. Perum Bulog

Pasalnya, pemerintah telah menukar Rastra dengan Bantuan Pangan Nontunai alias BPNT yang membuat penerima bansos tidak lagi mendapat beras dari Bulog.

Lewat BPNT, masyarakat penerima bansos membeli langsung barang-barang kebutuhan mereka melalui warung-warung yang bekerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos), termasuk beras.

Baca Juga: ODGJ di Manokwari Nekad Panjat Tiang Listrik Bertegangan Tinggi

Budi Waseso mengungkapkan gudang Bulog per Minggu 14 Maret 2021 menyimpan hingga 883.585 ton beras dengan rincian 859.877 ton merupakan stok cadangan beras pemerintah (CBP), dan 23.708 ton stok beras komersial.

Menurut Dirut Bulog, CBP meliputi 106.642 ton hasil impor beras  tahun 2018 yang turun mutu.

Sementara, beras sisa impor tahun 2018 yang masih tersimpan di gudang saat ini mencapai 275.811 dari 1.785.450 ton hasil impor beras tahun 2018.

Adapun beras yang sudah dalam masa simpan tahunan mencapai 461.000 ton.

Baca Juga: IPW Desak Kapolri Tidak Ijinkan Pelaksanaan Piala Menpora

Masalah yang membuat hasil  impor beras 2018 banyak tersimpan di gudang ialah akibat jenisnya tidak sesuai dengan selera masyarakat Indonesia.

Hal ini membuat bulog kesulitan untuk menyalurkan hasil impor beras tahun 2018 ke masyarakat.

Halaman:

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x