PORTAL PAPUA-Beruntungnya KA, seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Kota Palembang yang berhasil lolos dari percobaan pemerkosaan yang dilakukan seorang pelaku berinisial HD pada hari Minggu 21 Januari 2021 mendekati adzan Subuh.
KA dikabarkan terbebas dari pelaku pemerkosaan dengan pembelaan dirinya yang begitu unik. Ia menggit lidah pelaku dan mencengkeram kemaluannya, seketika itu juga pelaku kabur, sehingga upaya bejat yang hendak dimainkan pelaku gagal total.
Tidak terima akan perbuatan pelaku, korban segera membuat laporan Polisi ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, Senin 22 Februari 2021.
“Saya sedang tidur di kamar sendirian, tiba-tiba ada yang menindih dan mencekik leher, lalu mencium paksa, saya gigit lidahnya dan pencet kelaminnya. Pelaku masuk melalui jendela kamar adik saya, dan saat kabur lewat jendela kamar itu juga,” ujar korban kepada petugas piket SPKT.
Menurut laporan korban, kejadian tersebut terjadi di rumahnya yang terletak di Kecamatan Sematang Borang, Palembang.
Peristiwa ini mulanya terjadi pada saat orang tua dan adik korban sedang pergi ke pasar. Saat itu korban sementara sedang beristirahat di kamarnya sendirian pada malam kejadian. Tanpa diduga pelaku sudah masuk kedalam kamar korban.
Baca Juga: 22 Februari Pukul 17:10 WIB, Akun Twitter Kementerian Keuangan Dihacker
Sambil mencekek leher korban, pelaku langsung mencium paksa korban dan menindih tubuh korban yang terbaring, sontak saja korban terbangun.
Secara refleks korban ketakutan langsung menggigit lidah pelaku. Korban juga sekuat tenaga mencengkeram kelamin pelaku.
Karena merasa kesakutan, korban pun langsung berteriak minta tolong. Melihat korban menjerit, pelaku pun melarikan diri, melalui kamar jendela adik korban tempat pelaku masuk sebelumnya.
Baca Juga: Terungkap Motif 2 Polisi di Ambon Nekad Jual Senjata Ke KKB
Sementara itu menurut informasi polisi, Laporan korban sudah diterima oleh petugas piket SPKT Polrestabes Palembang Unit II dipimpin Panit II Ipda Martono.
Selanjutnya laporan akan diserahkan ke Unit PPA Sat Reskrim untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Rafael Fautngiljanan