Effendi Gazali Bongkar 5 Kelompok yang Terlibat dalam Ekspor Benih Lobster, Ada Nama Tokoh Politik

- 5 Desember 2020, 08:52 WIB
Ketua Komisi Pemangku Kepentingan dan Konsultasi Publik KKP, Effendi Gazali
Ketua Komisi Pemangku Kepentingan dan Konsultasi Publik KKP, Effendi Gazali /YouTube / Indonesia Lawyers Club

PORTAL PAPUA-Ketua Komisi Pemangku Kepentingan dan Konsultasi Publik Kementrian Kelautan dan Perikanan (KP2-KKP), Effendi Gazali membocorkan informasi terkait adanya lima kelompok yang terlibat dalam ekspor lobster tersebut.

Effendi Gazali secara terbuka mengungkap bahwa lima kelompok ini juga kemungkinan tengah diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Efendi Gazali juga menjelaskan secara gamblang indentifikasi masing-masing dari kelompok yang terlibat dalam ekspos beni lobster.

Baca Juga: Jadwal La Liga Spanyol Pekan ke-12, 5-7 Desember 2020: Big Match Sevilla vs Real Madrid Malam Ini

Hal ini disampaikan Guru Besar Universitas Indonesia tersebut dalam acara diskusi mingguan Indonesia Lawyers Club Selasa, 01 Desember 2020.

Kelompok ini tidak menginginkan kebijakan izin ekspor benih lobster dibuka.

"Pertama kelompok penyelundup lama yang tidak mau kebijakan ekspor benih lobsternya tidak mau dibuka, caranya dia memanipulasi teori dan mengkampayekan bahwa benih lobster di Indonesia terancam punah," jelas Effendi Gazali dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club pada Sabtu, 05 Desember 2020.

Baca Juga: Lionel Messi Akan Dijual, PSG Mulai Lakukan Manuver Untuk Datangkan Messi

Kelompok kedua dijelaskan Effendi Gazali sebagai penyelundup lama yang menurutnya sudah akan berhenti, bahkan mereka mau jika hanya mendapat untung Rp 1.000 per-ekor.

Saat mengetahui bahwa ada kelompok yang memonopoli ekspor benih lobster mereka langsung melapor ke KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) atau lembaga antirasuah.

"Nah selanjutnya ada kelompok kedua kelompok penyelundup lama yang katanya ingin insyaf dan kemudian katanya dapat untung Rp1.000 per-ekor pun mereka mau," jelas Effendi Gazali.

"Tiba-tiba mereka melihat ada sekelompok orang yang kemudian memainkan monopoli bersama dengan staf khusus, staf khusus ini bukan  ASN ya dan saya menduga kelompok ini lah yang kemudian mengadu ke KPPU," lanjutnya.

Baca Juga: Jadwal Trans TV 5 Desember 2020: Nia Ramadhani Bikin Geger, Atta Halilintar dan Cita Citata di Deddy

Untuk kelompok ketiga, dijelaskan Effendi Gazali sebagai kelompok yang benar-benar baru berkecimpung dalam dunia ekspor benih lobster.

Untuk melanggengkan bisnisnya, kelompok baru ini langsung membentuk asosiasi dagang, yang menurutnya abal-abal.

"Kelompok yang ketiga orang baru sama sekali, sebagian belum pernah memegang lobster sama sekali belum pernah megang lobster tapi sebelumnya kontraktor dan lain-lain tapi karena di tengah Covid melihat jalur cepat cetak uang itu ekspor lobster ikut-ikutlah mereka ekspor benih lobaster," jelasnya .

Baca Juga: Jadwal RCTI Sabtu 5 Desember 2020: Invoice, Sumber Pertengkaran Nino dan Elsa di Ikatan Cinta

"Sayang sebagian mereka langsung ikut-ikutan itu lalu langsung membentuk asosiasi bahkan asosiasi abal-abalan. Asosiasi di sini ada yang di Vietnam abal-abal, seakan-akan ada asosiasi pembeli padahal itu cuman ada satu orang namanya pak Tham tinggalnya di kota Hocimin dia sama sekali bukan pemain lobster cuma penyedia jasa atau service. Tapi kemudian membentuklah asosiasi pemebeli lobster di Vietnam," lanjutnya.

Sedangkan kelompok keempat merupakan kelompok pemain lama dan pemain baru yang masih bingung melihat kondisi pasar. Menurut Effendi Gazali, Fahri Hamzah termasuk dalam kelompok ini.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 5 Desember 2020 Jika Nino Sudah Baca Invoice, Ia Akan Berantem dengan Elsa

"Kelompok keempat nah ini Fahri Hamzah termasuk di sini ni, ini kelompok ke empat pemain lama dan pemain baru yang bingung melihat keadaan dan menunggu, jadi walaupun sudah punya izin tapi masih menunggu dan tidak melakukan ekspor," jelasEffendi Gazali Effendi Gazali.

"Karena bingung memainkan permainan yang ngotot coba melakukan ekspor akhirnya jadilah rugi seperti saudara kita bang Fahri Hamza. Bingung di sini di sana juga kebutulan pas dia mengirim itu harganya sedang jatuh kita punya harganya," lanjutnya.

Kelompok terakhir merupakan kelompok LSM, yang menurut Effendi Gazzali sangat menginginkan nelayan Indonesia untuk melakukan budidaya benih lobster.***(Syifa'ul Qulub/JurnalPresisi.com)

 

Editor: Paul


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x