PORTAL PAPUA - Arief Poyuono melalui akun twitternya menyebut bahwa SBY berjualan nasi goreng memiliki makna yang sangat dalam. Mantan Ketua Umum Partai Gerindra itu memberikan pujian terhadap apa yang dilakukan SBY tersebut.
Dalam foto yang dibagikannya, tampak SBY yang sedang mengenakan kaos berwarna kuning sembari memegang sepiring nasi goreng di samping wajan.
“Di mana artinya rakyat jangan pernah menyerah untuk berusaha selalu membantu pemerintahan Jokowi – Ma’ruf di saat Covid-19 melanda. Nasi Goreng merupakan makanan Rakyat Indonesia,” cuit Arief, dilansir PORTAL JEMBER dari Twitter @bumnbersatu, Kamis 28 Januari 2021.
Baca Juga: Ramalan SHIO Jumat 29 Januari 2021, Shio Naga Beruntung dalam Hal Keuangan
Arief menjelaskan, nasi goreng adalah makanan khas Indonesia. Sifat nasi goreng sangatlah umum dan terbuka yang mana semua suku, bangsa, agama, ras pasti suka dan pernah makan nasi goreng
“Ekonomi makin berat, jual nasi goreng jadi opsi,” cuit Andi Arief, 24 Januari 2021, sebagaimana dilansir Portal Jember dalam artikel “Ekonomi Melemah, SBY Jualan Nasi Goreng, Arief Puyuono: Jangan Artikan Secara Kasat Mata”.
Arif menegaskan nasi goreng adalah simbol persatuan rakyat. Oleh sebab itu, menurut Arief, SBY berjualan nasi goreng bukan sembarangan, tapi menyimpan banyak makna.
Baca Juga: Jadwal Acara TRANS TV Jumat 29 Januari 2021, Ada The Penthouse, Old Boy, dan Legendary
“Kecuali SBY jualan gudeg, nasi padang, atau gado-gado, beda maknanya. Dari sabang sampai merauke berjajar pedagang nasi goreng,” katanya.
Di foto tersebut juga terlihat beberapa rekannya yang mengacungkan jempol dan di belakang mereka berdiri sebuah spanduk besar bergambar Susilo dan Ani Yudhoyono dengan tulisan ‘Nasi goreng ala SBY’.
Pasca ditinggal sang istri tercinta, SBY memang kerap mencari kesibukan untuk mengisi waktu luangnya.
Baca Juga: Jadwal Acara TRANS 7 Jumat 29 Januari 2021, Ada Opera Van Java Hingga Indonesia Giveaway
Bahkan beberapa kali SBY membagikan foto sedang memasak di dapur untuk menyalurkan hobinya.** (Mochammad Sholehudin/Portal Jember)
Author: Rafael Fautngiljanan