Peran Mitra Kerja Dan BKKBN RI Sebagai Partner Pemerintah Dalam Penanganan Stunting Indonesia

- 3 Oktober 2023, 14:23 WIB
Peran Mitra Kerja Dan BKKBN RI Sebagai Partner Pemerintah Dalam Penanganan Stunting Indonesia
Peran Mitra Kerja Dan BKKBN RI Sebagai Partner Pemerintah Dalam Penanganan Stunting Indonesia /

 

PORTAL PAPUA- Stunting salah satu isu nasional yang saat ini gencar di perbincangkan untuk bagaimana penanganannya agar angka Stunting menurun, hal tersebut mulai dari Presiden, Mitra Kerja, Kepala Daerah hingga sampai di tingkat stakeholder.

Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Emanuel Melkiades Laka Lena
Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Emanuel Melkiades Laka Lena

Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Emanuel Melkiades Laka Lena, selaku Mitra Kerja Pusat Tampil sebagai pemateri dalam kampanye percepatan penurunan stunting.

Kegiatan kampanye percepatan penurunan stunting ini sendiri dilaksanakan di Hotel Horison Abepura, Kota Jayapura, Selasa 03 Oktober 2023.

Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan Provinsi NTT merupakan Provinsi dengan angka stunting tertinggi di Indonesia yaitu sebesar 37,8%, Untuk  mencapai  target  pravelensi  stunting  14%  di  tahun  2024  dibutuhkan  rata-rata penurunan prevelensi stunting setiap tahunnya sebesar 2,7% dalam 5 tahun. Sedangkan Provinsi Papua diurutan nomor sembilan (9) dengan angka stunting 34,6%.

Dalam paparan materinya, Emanuel Melkiades Laka Lena mengajak semua peserta yang hadir untuk mengenali tanda-tanda akan lahirnya anak stunting secara dini. Seperti gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil, pendek, kurus), Hambatan kognitif dan motorik, Gangguan metabolik pada saat dewasa. Ujar beliau.

Karena itu kepada pasangan yang masih menghendaki memiliki anak diminta untuk merencanakan kehamilan dengan baik.

Pencegahan dini untuk tidak melahirkan anak stunting menurut Emanuel Melkiades Laka Lena sangat penting, karena anak stunting bakal menjadi Potensi kerugian ekonomi setiap tahun nya 2-3% dari Produk Domestik Bruto (PDB), Jika PDB Indonesia Rp 13.000 Triliun potensi kerugian Rp 260 – 390 Triliun per tahun.

Sementara itu, Sekertaris Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Arianto Gamar, SH menurukan Angka Stunting di Papua harus dibutuhkan komitmen dan kerja sama dari semua pihak & stakeholder sehingga target dari pemerintah pusat pada 2024 angka stunting bisa turun di 14 persen.

Arianto Gamar, SH menjelaskan ada beberapa daerah di Papua yang angka stunting masih tinggi seperti Kabupaten Supiori dan Kebutuhan Mamberamo Raya sementara di Papua Selatan di Kabupaten Asmat dan angka stunting yang masih tinggi Provinsi Papua Pegunungan berada di Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Lanny Jaya.

Beliau mengatakan jika dilihat dari survei status gizi angkanya stunting di Papua masih tinggi tetapi dari laporan pencatatan pelaporan gizi berbasis Masyarakat sebetulnya di Papua di posisi berada di 15,3 Persen dan itu nyata yang dikerjakan oleh teman teman seperti di Posyandu.

“Kami harapkan melalui kolaborasi bersama dapat menciptakan generasi Papua yang sehat tapi juga generasi yang berkualitas supaya membangun Papua lebih baik di masa mendatang” Ujarnya.

Editor: Fransisca Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah