PORTAL PAPUA - Sebanyak 7.000 warga yang berdomisili di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah terdampak kekeringan
Kekeringan itu mulai melanda distrik itu sejak Mei-Juli 2023. Dampak dari kekeringan itu tanaman layu, tidak bisa dikonsumsi. Jika dikonsumsi maka mereka akan mengalami diare.
Bencana kekeringan yang terjadi merupakan siklus tahunan yang berlangsung dari Mei-Agustus sebagai dampak dari cuaca ektrem dingin dan tidak turun hujan, mengakibatkan tanaman menjadi rusak, busuk, ketika penduduk setempat makan menyebabkan sakit perut dan diare.
Terkait fenomena tersebut, sebagian masyarakat di dua distrik tersebut pun melakukan demo ke kediaman Bupati, meminta pemerintah melakukan langkah-langkah penanganan bencana kelaparan yang terjadi, Kamis (20/07/2023).
Baca Juga: Wabup Kabupaten Puncak, Pelinus Balinal Ucapkan Selamat Ulang Tahun Untuk Gubernur Papua
Bupati Puncak Willem Wandik sudah warga dan menjelaskan bahwa pihaknya tak tinggal diam sejak Juni. Pemerintah Kabupaten Puncak telah berupaya mengambil langkah-langkah penanganan guna mengatasi kelaparan di dua distrik tersebut.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Puncak, 3.000 jiwa terdampak di Distrik Agandugume dan 4.000 jiwa di Distrik Lambewi.***