FKR Pegunungan Bintang Minta Pemerintah Tetapkan Pegubin Tetap Bersama Provinsi Papua

- 30 Juni 2022, 12:21 WIB
Tokoh Pemuda dan Tokoh Masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Rakyat Pegunungan Bintang. saat memberikan keterangan kepada media di Sentani.
Tokoh Pemuda dan Tokoh Masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Rakyat Pegunungan Bintang. saat memberikan keterangan kepada media di Sentani. /Portal Papua/

PORTAL PAPUA  -  Masyarakat dan Pemuda serta Semua Komponen bersama dari  Kabupaten Pegunungan Bintang menyatakan sikap menolak untuk bergabung dengan Daerah Otonomi Baru(DOB) Provinsi Papua Pegunungan Tengah, dengan berbagai argumentasi dengan melihat akses jangkauan pelayanan dan akses pembangunan.

"Kami telah berjalan sekian lama dna merupakan jangkaian paling terdekat lewat Kabupaten Jayapura, sehingga dimana saja Provinsi Papua berada disana kita berada,” ujar Tokoh Masyarakat Pegunungan Bintang, Agustinus Uropmabin, S.IP.,  kepada media di Jayapura, Rabu, 29 Juni 2022.

Baca Juga: Masyarakat Pegubin 34 Distrik 277 Kampung Demo Damai Tolak Masuk DOB Provinsi Papua Pegunungan Tengah

Dikatakan, bahwa sudah  berlansgung sejak lama di Provinsi Papua, bahwa kita tetap menjadi bagian dari Provinsi Papua.

Sementara itu, Advokat Pegunungan Bintang, Malpinus Keduman, S.H., mempertanyakan status hukum pembagian daerah otonomi baru berdasarkan wilayah adat.

“Status hukum pembagian wilayah menurut adat, sehingga pembagian wilayah sesuai adat, dimana dasar hukumnya?,” tanya Malpinus Keduman.

 

Masyarakat Bersama Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang, melakukan aksi damai menolak  bergabung dengan Provins Papua Pegunungan Tengah., 29 Juni 2022 di Oksibil.
Masyarakat Bersama Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang, melakukan aksi damai menolak bergabung dengan Provins Papua Pegunungan Tengah., 29 Juni 2022 di Oksibil.

Semada dengan itu, Tokoh Masyarakat, Terianus Keduman, S. Ap.,.menyampaikan, bahwa masyarakat akar rumput menghendaki tetap menjadi bagian dari Provinsi Papua.

“Masyarakat biasanya dari Jayapura langsung dengan pesawat ke kampung dan juga bisa kedistrik, sehingga pelayanan ini jangan terputus, sebab telah berlangsung sejak lama,” kata Terianus.

Disampaikan, bahwa pihaknya  mewakili masyarakat berkeinginan meminta dan berada di Papua, meskipun ada pemekaran tetap didukung, hanya Pegunungan Bintang tetap bersama Papua.

 Baca Juga: Analisis Papua Strategi Community Respon Positif Pemekaran Provinsi, Laus Rumayom Sarankan Studi Kelayakan

Sementara itu, Ketua GAMKI Pegunungan Bintang, Etius Kasipka, S.Sos., menjelaskan bahwa dirniya bersama semua komponen pemuda di Pegunungan Bintang.

“Kami juga sepakat dengan Bupati Pegunungan Bintang yang telah dengan tegas menyampaikan bahwa keinginan untuk tetap bersama Provinsi Papua,” jelasnya.

Sementara itu, Pimkan Melki Uropmabin yang dipercayakan membacakan pernyataan dari  Forum Komunikasi Rakyat Pegunungan Bintang.

Baca Juga: Presiden Jokowi : G7 dan G20 Harus Segera Atasi Krisis Pangan

“Dasar penolakan Pegunungan Bintang masuk Papua Pegunungan Tengah, karena Forum Komunikasi Rakyat Pegunungan Bintang mempertimbangkan dan memutuskan secara kultur, manusia Pegunungan Bintang menyebar ke arah Papua New Guniea dan kearah utara yaitu daerah Waris dan Senggi Kabupaten Keerom, Daerah Skouw Kota Jayapura, daerah Airu dan Nawa Kabupaten Jayapura. Marga marga yang sama di kedua daerah antara Pegunungan Bintang dan Kabupaten Jayapura ini meliputi Mallo, Ibo, Wally, Monim,” jelasnya.

 

Tokoh Pemuda dan Tokoh Masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Rakyat Pegunungan Bintang. saat memberikan keterangan kepada media di Sentani.
Tokoh Pemuda dan Tokoh Masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Rakyat Pegunungan Bintang. saat memberikan keterangan kepada media di Sentani.

Dikatakan, poin kedua adalah secara keagaaman, penyebaran agama Kristen Protestan dan Katolik memang masuk melalui wilayah Merauke tetapi untuk proses penyebarannya secara intens melalui Jayapura.

Baca Juga: Para Bupati Pegunungan Tengah Dukung DOB

“Masyarakat Pegunungan Bintang secara ekonomi, pendidikan dan kesehatan lebih condong kearah Jayapura dari dulu walaupun secara administrasi masuk Kabupaten Jayawijaya waktu itu,” tutur Meki Uropmabin.

Ditambahkan, juga adanya jarak tempuh untukk akses moblisasi Pembangunan Ekonomi lebih dekat ke Jayapura daripada selatan maupun Barat.

“Akses Jalan Darat beberapa KM lagi sudah terhubung dengan Kabupaten Pegunungan Bintang,” ucapnya.

 

Diakui, Kabupaten Pegunungan Bintang memiliki wilayah budaya tersendiri yaitu wilayah kebudayaan Okmemin. Yang meliputi 4 Suku Besar, yakni Suku Ok, Suku Mek, Suku Min, dan Skku Me. Suku suku ini.

 Baca Juga: Stop Paksa Papua, Indonesia Tidak Lestarikan Noken Unesco Khas Papua, Oleh : Titus Pekei

Disampaikan,Dasar Pemekaran berdasarkan Wilayah Adat dalam Bingkai NKRI?Selama 45 Tahun Masyarakat Pegunungan Bintang menderita bersama Kabupaten Jayawijaya.

 

“Pegunungan Bintang tetap di bawa Provinsi Papua dan Menolak Bergabung dengan DOB Provinsi Papua Pegunungan,” ucapnya.

Pihaknya Meminta, Depdagri memperhatikan secara khsusus kabupaten Pegunungan Bintang

 

Tuntutan aspirasi ini disampaikan bersama Pemuda dan Masyarakat Pegunungan Bintang di Jayapura, Kota Jayapura dan Keerom serta tokoh Masyarakat Ngalum,  tokoh Masyarakat Ketengban,  Pemuda Katolik Komcab Pegunungan Bintang DAN Aerakan Angkatan Muda Republik Indonesia Wilayah Pegunungan Bintang. ***

Editor: Fransisca Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x