Disampaikan, bahwa pihaknya mewakili masyarakat berkeinginan meminta dan berada di Papua, meskipun ada pemekaran tetap didukung, hanya Pegunungan Bintang tetap bersama Papua.
Sementara itu, Ketua GAMKI Pegunungan Bintang, Etius Kasipka, S.Sos., menjelaskan bahwa dirniya bersama semua komponen pemuda di Pegunungan Bintang.
“Kami juga sepakat dengan Bupati Pegunungan Bintang yang telah dengan tegas menyampaikan bahwa keinginan untuk tetap bersama Provinsi Papua,” jelasnya.
Sementara itu, Pimkan Melki Uropmabin yang dipercayakan membacakan pernyataan dari Forum Komunikasi Rakyat Pegunungan Bintang.
Baca Juga: Presiden Jokowi : G7 dan G20 Harus Segera Atasi Krisis Pangan
“Dasar penolakan Pegunungan Bintang masuk Papua Pegunungan Tengah, karena Forum Komunikasi Rakyat Pegunungan Bintang mempertimbangkan dan memutuskan secara kultur, manusia Pegunungan Bintang menyebar ke arah Papua New Guniea dan kearah utara yaitu daerah Waris dan Senggi Kabupaten Keerom, Daerah Skouw Kota Jayapura, daerah Airu dan Nawa Kabupaten Jayapura. Marga marga yang sama di kedua daerah antara Pegunungan Bintang dan Kabupaten Jayapura ini meliputi Mallo, Ibo, Wally, Monim,” jelasnya.
Dikatakan, poin kedua adalah secara keagaaman, penyebaran agama Kristen Protestan dan Katolik memang masuk melalui wilayah Merauke tetapi untuk proses penyebarannya secara intens melalui Jayapura.
Baca Juga: Para Bupati Pegunungan Tengah Dukung DOB