Bupati Keerom, Piter Gusbager Pastikan Program Tanggul Pengendali Banjir Terealisasi Baik

- 10 April 2022, 18:34 WIB
Bupati Keerom, Piter Gusbager (duduk), saat memberikan arahan terkait persiapan Land Clearing Budidaya Jagung Program Ketahanan Pangan Nasional Distrik Arso Timur dan Manem.dan Pembagunan Tanggul Pengendali Banjir.
Bupati Keerom, Piter Gusbager (duduk), saat memberikan arahan terkait persiapan Land Clearing Budidaya Jagung Program Ketahanan Pangan Nasional Distrik Arso Timur dan Manem.dan Pembagunan Tanggul Pengendali Banjir. /Arief Nugroho/

Dikemukakan bahwa anggaran untuk kedua kegiatan tersebut dipastikan tahun ini ada. Untuk land clearing saat ini dalam proses tender selanjutnya dlakukan kontrak, sementara untuk program pengendali banjir telah dilakukan kontrak, sehingga dipastikan untuk kedua program tersebut segera dilaksanakan dalam beberapa bulan kedepan.

"Finalisasi peta lahan ex plasma sawit ini sangat penting untuk memastikan lokasi yang masuk program kegiatan yaitu 5 kampung di Arso TimurMannem yaitu Kampung Wambes, Piawi, Wonorejo, Yamara, Wembi. Wilayah ini yang harus ter-cover dalam 3000 Ha, ini harus fix, itulah sebabnya pertemuan ini penting, dan inilah yang jadi pergumulan kami dalam beberapa bulan ini,"terangnya lanjut.

Ia juga menjelaskan dalam pertemuan ini, tidak hanya soal kesiapan budidaya jagung, tapi juga BWS meminta arahan pengendalian banjir khususnya pembuatan tanggul untuk pengendalian limpahan air dari sungai tami.

"Saya berikan arahan untuk pembuatan tanggul pengendali banjir di sepanjang 3 km antara Arso swakarsa -- arso II. Pembuatan tanggul pengendali banjir ini senilai Rp. 10 miliar. Selain itu Dana hibah provinsi sudah disiapkan untuk normalisasi kali Ubiyau senilai Rp. 20 miliar,"tambahnya.

Dengan adanya program tersebut, ia mengemukakan telah dipastikan program budidaya jagung akan jalan untuk total hingga akhir tahun 2023 seluas 3000 Ha dengan tahap awal sekitar 500 Ha di wambes. Sementara tanggul banjir dan normalisasi kali ubiyau diharap bisa menanggulangi secara bertahap persoalan banjir di arso khususnya di Swakarsa dan sekitarya.

Baca Juga: Bupati Piter Gusbager dan Tim Allied Harvest Indonesia Sepakati Proyek Reneable Energy di Keerom

"Selain ini, tahun depan di daerah Arso 7 Yowong akan ada kolam retensi seluas 100 Ha, BWS selaku Satker/UPTD di Papua akan melanjutkan ke BNPB terkait ini. Juga dari KLHK akan ada 50 Ha kebun agro forestery yang lokasinya persis di samping kolam retensi. Jadi penanganan pengendali banjir ini kita akan lakukan dengan beberapa pendekatan sekaligus,"ujarnya.

Diharapkan, masyarakat mendukung semua program pemerintah ini karena tujuan pemerintah kabupaten keerom tak lain adalah Keerom Berubah dan Sejajar dengan Kabupaten lain. Jadi tak ada alasan untuk tidak mendukung kegiatan ini.

"Inilah upaya-upaya untuk mengatasi banjir, sehingga masyarakat bisa terus menjalankan, aktivitasya dengan baik. Saya juga minta, tak ada alasan untuk tidak dukung, ini semata-mata untuk kemajuan keerom, ini untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat, program ini bukan untuk kepentingan A, B atau C. Ini kepentingan kita semua, jadi ini masalah ini jangan ada pihak yang coba-coba mempolitisir, akan berhadapan dengan seluruh masyarakat Keerom,"tegasnya.

Sementara itu,  Kepala BWS Papua, Nimrot Rumaropen, ST, MT, mengemukakan dalam rapat tersebut, Bupati Keerom telah memberikan arahan terkait 5 kampung yang akan masuk dalam program budidaya jagung Arso Timur -- Mannem.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x