Kisah Pendeta Jupinus Wama: Aksi KKB, Kami Semua Su Marah Sekarang

- 17 April 2021, 12:41 WIB
Kapolda Papua imbau agar tidak terpancing Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
Kapolda Papua imbau agar tidak terpancing Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) /Tangkapan layar video/ANTARA

PORTAL PAPUA- Kampung Beoga, Kabupaten Puncak yang jadi aksi kekerasan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) memang tetap akan meninggalkan luka paling dalam bagi semua yang pernah mengalami tindak kekerasan mereka.

Baca Juga: Hubungan Memburuk, 8 Tokoh Berpengaruh AS Ini Dilarang Masuk Rusia

Kisah tentang Dewi Gita yang harus kehilangan suaminya Yonathan Reden, seorang guru di Beoga adalah salah satu dari sekian luka yang ditanggung seumur hidupnya. Aksi penembakan terhadap guru, pembakaran rumah, sekolah, pembakar helikopter dan yang baru terungkap adalah aksi keji mereka yang tega memperkosa anak-anak gadis Kampung Beoga

Saat ini TNI-Polri masuk dan menguasai wilayah ini, sederet cerita tentang aksi anarkis KKB pun mencuat.

Baca Juga: Tiga DPO Terduga Teroris Diburu Densus 88

Jupinus Wama, salah seorang pendeta dari gereja setempat mengungkapkan Gereja sepertinya sudah tidak dianggap lagi oleh mereka (baca KKB).

"Kami para gembala (gereja) su tidak dianggap lagi. Kampung Kami (Beoga) su hitam karena mereka (KKB)," kata Pendeta Jupinus Wama pada Jumat 16 April 2021.

Baca Juga: Lekagak Talenggen Otak Dibalik Penembakan Pelajar di Puncak

Selain menggembalakan umat Kristen Distrik Julukoma, Jupinus juga pegawai. Ketika mengikuti proses olah TKP meluahkan rasa terlukanya. Membayangkan betapa sadisnya aksi dari anggota KKB.

Halaman:

Editor: Atakey


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x