Suka Duka Pengabdian Dokter Resvy Tiranda di Puskesmas Fef-Papua Barat

- 21 Maret 2021, 10:57 WIB
 dokter Resvy Tiranda. Saat ini ia  menjalankan tugasnya di salah satu Puskesmas yang terletak di Kampung Fef
dokter Resvy Tiranda. Saat ini ia menjalankan tugasnya di salah satu Puskesmas yang terletak di Kampung Fef /PORTAL PAPUA/Elvis Romario

 Kendala lainnya adalah signal dan jaringan internet yang sering ngadat. Di zaman sekarang signal dan jaringan internet penting untuk menunjang pekerjaan. Terutama berkaitan dengan urusan koordinasi pasien untuk perawatan. Ada lagi soal pertemuan para tenaga kesehatan yang harus dilaksanakan melalui aplikasi zoom.

"Jaringan internet masih sulit dijangkau apalagi di masa pandemi ini tuntutannya harus pakai zoom, sehingga buat saya tidak bisa ikut kegiatan dan ketinggalan informasi baru," kata  Resvy.

 Resvy mengakui bahwa dalam menjalankan tugasnya ia tidak pernah lupa berdoa dan memohon kekuatan dari Tuhan. Ia yakin bahwa segala tugas dan pelayanannya tidak luput dari campur tangan Yang Kuasa. Hal itu nyata dialaminya ketika ia bisa menyembuhkan pasien-pasien yang diobatinya.

"Saya selalu berdoa karena saya percaya akan kemurahan dan campur tangan Tuhan dalam pelayanan saya, bukan semata-mata karena kekuatan atau kehebatan saya," tutur Resvy.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 21 Maret 2021 RCTI, Pak Surya Marah Kepada Angga karena Menculik Andin

"Saya membantu pasien-pasien saya dengan segenap hati tanpa mengharapkan biaya. Karena saya percaya akan kebesaran dan keajaiban Tuhan dalam hidup dan karya saya. Bagi saya, pasien yang sembuh merupakan keajaiban Tuhan bukan karena saya," tambahnya.

Atas kerja-kerjanya Resvy berharap agar pemerintah bisa lebih peka untuk melihat kebutuhan para medis di lapangan, paling tidak insentif bisa dibayar setiap bulannya.

"Harapan saya, pemerintah paling tidak bisa perhatikan kebutuhan kami, setidaknya insentif bisa dibayar setiap bulan sehingga kebutuhan kami bisa dipenuhi dan kami bisa bekerja lebih semangat lagi," jelasnya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) juga musti bisa turun ke lapangan untuk melakukan evaluasi setiap bulan atau 3 bulan untuk melihat dan mengetahui sendiri kendala yang dihadapi oleh para petugas kesehatan di lapangan.

Baca Juga: Belum Membuat Laporan RAPBKam 328 Kampung di Jayawijaya Terhambat Penerimaan Alokasi Desa

Halaman:

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah