Jubir Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat Sebby Sambom Diduga Dirampok KKB OPM

- 14 Maret 2021, 10:16 WIB
Ilustrasi - KKB Papua
Ilustrasi - KKB Papua / Pixabay/Clker-Free-Vector-Images/

PORTAL PAPUA-Sama-sama memiliki satu tujuan yang sama yaitu kemerdekaan Papua, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) masih melakukan hal brutal anarkis. Parahnya, kali ini aksi anarkis dilakukan kepada sesama kelompok seperjuangannya.

Selain melakukan aksi anarkis kepada warga sipil, kelompok ini ternyata melakukan hal yang sama terhadap sesama rekan sepejuangan mereka Sebby Sambom pada 13 Januari 2021 lalu.

Baca Juga: Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein , 14 Maret 2021 Bala dan Vandu Bicarakan Pernikahan Mihika dan Mihir

Diketahui Sebby yang merupakan Juru Bicara (Jubir) Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat menjadi vakum selama dua puluh hari akibat di rambok KKB OPM di Papua Nugini.

Paradiduga KKB merampokan uang  Sebby sebesar PGK44,500 atau senilai Rp177 juta, akibatnya Sebby Sambom menderita secara mental dan shock sehingga menjadi vakum dan tidak melayani berbagai pertanyaan media.

Baca Juga: Debut Solo On The Ground Rose: Semua yang Saya Butuhkan Ada di Permukaan

Setelah aktif pada Sabtu, 13 Maret 2021 kemarin, kini Sebby menyampaikan secara terbuka kepada seluruh media baik lokal maupun mancanegara alasan dirinya vakum dari pemberitaan jurnalis di Indonesia maupun mancanegara.

"Ini baru online di kantor Markas TPNPB, boleh kirim request," kata Sebby secara terbuka kepada seluruh media lewat siaran persnya, Sabtu 13 Maret 2021.

Sebby mengatakan, sejak sabtu kemarin dirinya baru mulai bekerja setelah mengalami kerugian akibat perampokan oleh para OPM.
Ia mencurigai, peristiwa perampokan terhadap dirinya ternyata merupakan modus iri hati kepada dirinya.

Baca Juga: 150 Pelaku Pariwisata Dapatkan Pelatihan Bahasa Inggris

"Dan perampokan dilakukan oleh orang asli Papua sendiri yang iri hati dengan kerja kami dalam perjuangan Papua, namun sekarang, saya sudah bisa layani semua jurnalis," katanya.

Selain menjadi korban perampokan, Sebby ternyata juga menjadi korban persaingan antar faksi di dalam barisan perjuangan Papua Merdeka yang kini mengendalikan operasinya di Papua Nugini.

Baca Juga: Vaksin Nusantara Tidak Praktis Diterapkan di Indonesia

Diketahui, Sebby mendapatkan tekanan agar ia  tidak melaporkan kasus ini pada polisi dan kepada media terkait perampokan tersebut. Namun, karena tidak ada penyelesaian dari KKB yang melalukan aksi rampok, maka Sebby secara terbuka membagikan kronologis perampokan tersebut kepada seluruh media.

"Pelakunya orang asli Papua sendiri, dengan cara perintahkan orang lokal merampok semua barang milik saya," pungkas Sebby.*

Rafael Fautngiljanan

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x