Sekitar 1000 Jiwa dan 60 KK Mengungsi di Sugapa, Nabire, dan Timika, Wabub: Kami Khawatir Situas Berlanjut

- 23 Februari 2021, 23:55 WIB
Ilustrasi pengungsi korban banjir di Banjarmasin.
Ilustrasi pengungsi korban banjir di Banjarmasin. /Pikiran Rakyat/Ade Mamad.

PORTAL PAPUA-Wakil Bupati (Wabub) Kabupaten Intan Jaya, Yan Kobogoyau, merasa sangat khawatir akan peristiwa bentrokan antara KKB/OPM dan TNI-Polri yang berkepanjangan sehingga roda pemerintahan harus terhenti dalam rentang waktu yang sangat lama.

Dikatakan Yan, telah terjadi sejak 17 Desember 2020, bentrokan TNI-Polri dengan KKB sehingga mengakibatkan gelombang warga yang mengungsi mulai terjadi pada bulan Januari 2021.

Baca Juga: Tercatat 49 Kasus Kriminal KKB, Kapolda Papua : Anggota Polisi Stop Jual Senpi ke KKB

"Sejak 17 Desember 2020 konflik bersenjata terjadi antara TNI-Polri dengan TPN/OPM di Intan Jaya. Namun gelombang pengungsian itu baru terjadi di bulan Januari 2021. Kami khawatir situasi ini akan terus berlanjut, sehingga hari ini kami datang, cerita ke Pak Wagub agar bisa ada solusi," ungkap Yan.

Dikatakan Yan, akibat ulah kelompok kriminal bersenjata (KKB), sebanyak seribuan warga Kabupaten Intan Jaya, Papua, masih mengungsi. Wakil Bupati (Wabup) Intan Jaya, Yan Kobogoyau, oleh sebab itu ia meminta bantuan agar keamanan di wilayahnya bisa segera berangsur pulih.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 2 SD Subtema 3 Halaman 153, 154, 155, 156, 157 Kerja Bakti dalam Keberagamaan

"Ada 600 KK atau sekitar 1.000-an jiwa yang mengungsi di Sugapa. Sisanya ada yang di Nabire dan ada di Timika," kata Yan Kobogoyau setelah bertemu dengan Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal di Jayapura, Selasa 23 Februari 2021.

Selain itu menurut Yan, dxari jumlah warga dipengungsian, untuk sementara Data masih dilakukan pendataan.

“Yang jelas di Nabire mereka mengungsi tersebar di 11 titik," imbuhnya.

Baca Juga: VIDEO VIRAL! Seorang Pasien di Seram Timur Dievakuasi dengan Gerobak Menuju Puskesmas Sejauh 16 Kilometer


Dalam pertemuan dengan Wagub Klemen Tinal, Yan mengungkapkan kondisi terkini di Intan Jaya. Dia berharap bantuan dari Pemprov Papua untuk pemulihan keamanan di Intan Jaya segera diberikan.

Dikatakannya, guna menyampaikan situasi terkini di Kabupaten Intan Jaya, ia harus bertemu dengan Pemerintah Provinsi Papua dengan harapan agar Pemerintah Provinsi segera memberikan perhatian untuk pemulihan keamanan maupun bantuan sosial bagi warga terkena dampak bentrokan KKB dan TNI Polri.

Sementara itu Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal menyebut, untuk memberikan bantuan kepada warga Intan Jaya yang mengungsi, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Papua dan Kementerian Sosial. Dan bantuan untuk warga Intan Jaya yang mengungsi juga sudah dikirim.

Baca Juga: Rp20 Juta Hasil Penggalangan Dana IPMPK Dikirim ke Korban Bencana di Paniai

"Kami sudah komunikasi dengan Kementerian Sosial, dan menurut informasi, Kementerian sudah mengirimkan bantuan satu kontainer dan saat ini dalam perjalanan. Kami juga lewat Dinas Sosial sudah siapkan 1.200 ton beras dan bahan makanan lainnya untuk kami serahkan kepada para pengungsi," ujar Wagub.

Dikabarkan, pada 2 Februari 2021, KKB sempat berulah hingga membuat warga Intan Jaya trauma. Ketika itu di depan istrinya, KKB menembak warga Intan Jaya bernama Ramli NR, sehingga ratusan warga yang ketakutan memutuskan mengungsi ke gereja.

Menjadi sebuah teror bagi masyarakat lainnya Ketika penembakan terjadi terhadap Ramli. Pasalnya, sebelum Ramli, sudah banyak serangan yang dilancarkan KKB di Intan Jaya kepada warga sipil maupun aparat keamanan. Selain Intan Jaya, KKB melakukan penyerangan seperti di Kabupaten Puncak dan Kabupaten Mimika.

Rafael fautngiljanan

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah