Proses pengembalian ribuan warga itu dimulai pada Sabtu, 5 Desember 2020, setelah pihaknya mendata jumlah pengungsi yang dikembalikan.
Sementara itu, terkait apakah sejumlah pengungsi yang dikembalikan itu akan menjalani tes cepat terlebih dahulu atau tidak, Bupati mengatakan pihaknya hanya akan memilih yang ada gejala sakit.
Baca Juga: KPK Sebut Mensos Juliari Batubara Terima Fee Rp10 Ribu Per Paket Sembako Bantuan COVID-19
“Mengingat alat rapid test kami hanya 200 dan yang pulang itu ribuan maka kami hanya akan memeriksa yang ada gejala saja. Kalau tidak ada gejala sakit, tidak akan kami periksa,” tambah dia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan bahwa sampai dengan Kamis, 3 Desember 2020, jumlah pengungsi yang sudah dievakuasi dari sekitar wilayah erupsi Ile Lewotolok mencapai 7.968 jiwa, sementara yang belum dievakuasi mencapai 13.000 jiwa, dengan alasan ingin tetap bertahan di kampung halaman masing-masing.***