PORTAL PAPUA - Hingga saat ini, dampak dari empat rangkaian gempa bumi yang terjadi sebelumnya belum terlihat terutama terkait laporan kerusakan bangunan.
Bahkan, pemodelan yang dilakukan BMKG menyatakan bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga: Respon Cepat Gempa, Kemensos Kirim Logistik ke Mamberamo Tengah
Daryono, dalam kesempatan itu, meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu yang bertebaran tanpa ada bukti kebenarannya.
"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Plt Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Lebih lanjut, Daryono menekankan imbauan tentang sikap-sikap yang dilakukan untuk menghadapi gempa bumi di Papua.
Baca Juga: Gempa Tektonik Berkekuatan Magnitudo 3,6 Guncang Kota Jayapura, Warga Panik dan Lari Keluar Rumah
"Masyarakat diimbau agar menjauh dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," katanya menerangkan.
"Periksa (dulu) dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan, baru kembali ke dalam rumah," katanya mengakhiri
Sebagaimana diketahui, Bumi Cenderawasih alias Papua dilanda empat rangkaian gempa bumi pada Sabtu hari ini, 10 September 2022.
Baca Juga: Gubernur Papua Lukas Enembe Dicekal Ditjen Imigrasi RI
Diketahui, empat rangkaian gempa bumi yang melanda Mamberamo Raya, Papua itu, berlangsung sepanjang pukul 06.31-07.05 waktu setempat.
Disebutkan bahwa empat rangkaian gempa bumi melanda Papua dengan skala berbeda-beda yakni 5,9 magnitudo, 6,9 magnitudo, 5,5 magnitudo, dan 6,2 magnitudo.
Artikel ini sebelumnya telah diterbitkan dengan judul Papua Dilanda Empat Kali Gempa Bumi dalam Waktu Berdekatan, BMKG Beri Penjelasan
Untuk itu, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang diwakili Daryono turut buka suara.
Baca Juga: Cetak 2 Gol dari Tiga Pertandingan, Pemain Muda Persipura Berlabel Timnas Ini Tetap Merendah
BMKG memaparkan keberadaan pusat gempa bumi yang terletak di darat dengan kedalaman 19 km, sekitar 8 km arah Timur Laut Mamberamo Raya, Papua.
Sedangkan untuk penyebab terjadinya, empat rangkaian gempa bumi dikabarkan terjadi karena aktivitas sesar Anjak Mamberamo.
Dengan aktivitas sesar itu, bermunculan empat rangkaian gempa bumi dengan pergerakan naik.***