Dengan demikian, kesimpulannya, baik dalam organisasi gereja maupun organisasi lainnya, atau dalam keluarga, kita perlu mengembangkan budaya ketaatan diri dengan "sepakat dalam ketidaksepakatan" terhadap keputusan yang telah diputuskan oleh otoritas di atas kita, tanpa memperdulikan apakah keputusan itu sesuai atau tidak sesuai dengan pandangan kita. (DD)
Questions:
1. Apa yang dimaksud dengan ' sepakat dalam ketidaksepakatan'?
2. Wajarkah sikap 'sepakat dalam ketidaksepakatan'?
Values:
Sebagai Warga Kerajaan yang menjunjung tinggi ketaatan maka sikap mentaati seringkali adalah sikap yang harus memaksa diri.
Kingdom Quote:
Sikap yang taat, adalah sikap yang sepakat walau seringkali bertentangan dengan pendapat diri sendiri.***