Dina Tukayo, anak stunting dari Kampung Yoka yang tak menerima Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari Puskesmas

- 9 Desember 2022, 12:50 WIB
Penulis :  Fransisca Kusuma  Fitryana Ayu Vhino  Lokasi Peliputan :  Kampung Yoka
Penulis : Fransisca Kusuma Fitryana Ayu Vhino Lokasi Peliputan : Kampung Yoka /

Sambil menarik nafas panjang, wanita berusia 30 tahun itu melanjutkan ceritanya. Ia mengenang saat melahirkan Dina pada bulan Mei 2019 silam. Dina merupakan bayi yang cantik dengan berat badan mencapai 3,5 kg saat itu. Kondisi Dina sehat dan ibunya mengaku selalu memberikan asi hingga usianya mencapai 1 tahun 3 bulan.

“Sejak berhenti ASI, Dina diberikan air putih dan teh manis, karena Dina kurang menyukai susu formula, setiap diberikan susu formula pasti muntah,” tutur wanita asal Sorong ini.

Ia katakan, susu yang bisa dikonsumsi Dina hanya susu kemasan langsung minum seperti Milo maupun Ultra. Kendati demikian, nutrisi yang didapatkan Dina untuk sehari-hari didapatkan lewat makanan yang ia konsumsi.

Merlina sebutkan, Dina sehari-hari mempunyai nafsu makan yang cukup tinggi. “Porsi makan normal, bahkan sering tambah. Untuk sayuran memang kurang, tetapi nasi dan lauk seperti ikan, telur, bahkan papeda juga Dina suka,” ujarnya.

Anak 3 tahun 5 bulan tersebut juga sudah mulai diajarkan mengenal angka dan huruf oleh kedua orang tuanya.

Seketika suasana menjadi hening. Lalu Merlina melanjutkan ceritanya. Sejak diberitahukan bahwa Dina dikatakan stunting, selama 1 bulan Dina diberikan makan siang oleh ibu-ibu petugas dari Pemerintah Kampung Yoka. Makanan yang diberikan pun adalah makanan gizi seimbang dimana ada nasi, lauk utama, lauk pendamping, sayur mayur serta buah-buahan.

“Itu hanya berlaku 1 bulan dan setiap siang saja kami menerimanya,” imbuhnya.

Dibulan berikutnya sampai sekarang program tersebut dihentikan. Sedangkan Merlina mengingat-ingat, sejak bulan Agustus lalu, dari Posyandu setempat hanya memberikan edukasi tanpa adanya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada Dina.

Merlina mengakui tak pernah diberikan PMT biar 1 dus pun untuk dikonsumsi Dina. Petugas kesehatan dari Posyandu maupun Puskesmas pun tidak ada yang datang mengunjungi Dina untuk memeriksa kondisinya.

“Kami hanya rutin membawanya ke Posyandu tiap bulan, tapi kami tidak pernah didatangi dirumah,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Fransisca Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x