Yakenpa dan UNICEF Latih Sanitarian Buat Kloset Murah Stop Buang Air Besar

- 4 November 2022, 17:22 WIB
25 Tenaga Sinatirian menerima materi, sebelum mempraktikkannya
25 Tenaga Sinatirian menerima materi, sebelum mempraktikkannya /

PORTAL PAPUA- Di ikuti 18 tenaga Sanitarian dari Kota Jayapura, Kabupaten Memberamo Tengah, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Kabupaten Nabire, Yayasan Noken Papua (Yakenpa) adakan  pelatihan Pembuatan Kloset bagi Sanitarian Puskesmas seProvinsi Papua, kegiatan ini di dukung oleh UNICEF. Kamis (3/11/2022) Betempat di Kantor Diklat Sosial Kamkey Abepura selama dua hari, 3 & 4 November 2022. Dengan tujuan mengetahui kebijakan Pemerintah Provinsi Papua Dalam Upaya Mewujudkan Papua Stop

Buang Air Besar Sembarangan (STBM) dalam kerangka STBM.Selaku Narasumber WASH Officer UNICEF Papua-Papua Barat, Reza Hendrawan menjelaskan pelatihan pembuatan Kloset bagi Sanitaria yang merupakan petigas Puskesmas, penting dilakukan untuk lebih pada efisiensi dan tujuan program yakni untuk stop Buang Air Besar (BAB) sembarangan. Karena berdasarkan data ternyata masyarakat masih banyak yang melakukan BAB, utamanya diwilayah pelosok. kloset buatan sendiri akan lebih murah, dan bisa semua masyarakat membuatnya.

"Jadi kendala masyarakat adalah karena terbatasnya akses pada sarana sanitasi seperti misalnya kloset. Karena bahan-bahan mahal, sehingga harga kloset juga dikampung lebih mahal, sehingga dengan pelatihan ini, sanitarian yang ikut pelatihan bisa memberikan pelatihan lanjutan kepada masyarakat cara membuat kloset sendiri, dengan bahannya semen, dan pasir dengan menggunakan cetakan fiber,Harapannya itu, jadi program ini untuk mendukung upaya pemerintah Provinsi Papua untuk mewujudkan Tanah Papua ini stop BAB sembarangan,Ini merupakan lokasi-lokasi dampingan dan lokasi-lokasi dukungan dari UNICEF dengan Pemerintah Provinsi Papua, di sini juga kita berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan Politeknik Kesehatan Papua, yang memiliki kemampuan teknis. Mereka yang akan memberikan keterampilan kepada para senitarian ini untuk membuat kloset itu,"ucapnya.

Kemudian Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinkes Papua, Ferry D. Maitindom menuturkan baik pelatihan yang diberikan, berharap, nantinya para peserta bisa mengimplementasikan apa yang telah diperoleh dalam pelatihan.

"Ini merefresh lagi materi yang pernah didapat para sanitarian ini. Ya dulu hanya didapat saat dimeja studi, kini akan dimanfaatkan nyata. Kami sangat mengapresiasi ini, karena memang masih ada diwilayah yang masyarakatnya minim punya jamban,Kembali ke wilayah tugas mereka masing-masing untuk bisa memberdayakan masyarakat karena golnya itu ada di masyarakat perubahan perilakunya ada di masyarakat.  Jadi dari hasil mereka terlatih ini kan harapan kami adalah masyarakat biasanya mereka kesulitan di penyediaan bahan untuk membangun sarana, yang belum memiliki jamban bisa memilikinya dan masyarakat bisa tidak BAB lagi sembarangan,"Tuturnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Sri Mulyoto Wadir II Poltekes Jayapura mengaku jika selain kloset, yang bisa dilakukan adalah soal septic tank, dengan kriteria dan sesuai ketentuan. Diakui, masih banyak pembuatan septic tank yang tidak sesuai standar.

"Teknis pembuatan septiktank belum memenuhi standar karena satu ruang, biasanya septiktank mempunyai dua compartemen, ruang satu bisa di buang ke real kotak, sudah memenuhi syarat, sebelum dibuang harus ada parameter, harus memenuhi syarat COD, BOD, amonia, phospat, Teknisnya di pantai atau danau, kaya tangki dari paralon, jadi bisa naik turun fesesnya,"katanya.

 

Halaman:

Editor: Fransisca Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x