HUT ke-54, BPJS Kesehatan Hadirkan Layanan Ujung Negeri

- 16 Juli 2022, 18:45 WIB
 2 link Twibbon HUT BPJS Kesehatan ke 54 tahun 2022 diperingati 15 Juli 2022.
2 link Twibbon HUT BPJS Kesehatan ke 54 tahun 2022 diperingati 15 Juli 2022. /Tangkapan layar twibbonize

PORTAL PAPUA  - Dalam rangka memperingati HUT ke-54 BPJS Kesehatan pada 15 Juli 2022 nanti sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Direksi dan Dewan Pengawas BPJS Kesehatan turun langsung memberikan pelayanan informasi seputar JKN di 14 kabupaten/kota terluar atau perbatasan Indonesia.

Ke-14 kabupaten/kota tersebut meliputi Sabang, Nias, Natuna, Sebatik, Kepulauan Talaud, Rote, Merauke, Entikong, Malinau, Morotai, Atambua, Jayapura, Sumba, dan Sumbawa.

Baca Juga: Pemprov Papua Apresiasi Kinerja Komisi Informasi Provinsi Papua

Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Inda Deryanne Hasman mengatakan, meski Program JKN telah sewindu berjalan, namun upaya edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat, hak, kewajiban, hingga prosedur layanan Program JKN tak henti dilakukan.

Ia menegaskan, bertambahnya jumlah peserta JKN juga harus diiringi dengan kemudahan akses informasi dan penanganan pengaduan.

“Saat ini kami memang sudah menyediakan beragam kanal layanan informasi, administrasi dan penanganan pengaduan tanpa tatap muka, seperti melalui BPJS Kesehatan Care Center 165, Aplikasi Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), hingga dengan cara mengirimkan direct message di media sosial resmi BPJS Kesehatan,"katanya.

Baca Juga: Dewan Apresiasi Capaian WTP, Pemkab Keerom Jelaskan Tentang Program Food Estate dan Penguatan JPS

 

"Namun harus kita pahami bahwa tidak semua orang bisa mengakses kanal tersebut karena terkendala kondisi jaringan komunikasi, tidak semua orang familiar menggunakan smartphone, dan sebagainya. Untuk itu, kami juga berupaya memberikan kemudahan layanan informasi dan penanganan pengaduan bagi masyarakat dan peserta JKN secara tatap muka,” katanya.

Inda mengatakan, selain melalui Kantor Cabang, layanan informasi dan pengaduan juga bisa diakses melalui Mall Pelayanan Publik (MPP), Kader JKN, hingga Mobile Customer Service (MCS) yang siap menjemput bola hingga daerah pelosok atau yang terkendala akses geografis.

Di waktu yang sama, BPJS Kesehatan juga menggelar Pekan Senam Prolanis bagi Peserta JKN Serentak (Pekan Semangat) di 5.400 titik. Senam Prolanis ini pun berhasil menyabet Rekor MURI sebagai pelaksanaan senam bagi peserta penyakit kronis dengan titik lokasi pelaksanaan terbanyak se-Indonesia.

Baca Juga: Pimpin Prasetya Perwira Tahun 2022, Presiden Jokowi Lantik 754 Perwira Remaja TNI dan Polri

Menurut Inda, pada tahun 2021, biaya yang dihabiskan untuk penyakit katastropik mencapai Rp 17,915 triliun atau 24,11% dari total biaya pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan.

Oleh karena itu, pihaknya berupaya menjaga masyarakat yang sehat tetap sehat melalui berbagai program promotif preventif. Sementara bagi masyarakat yang berisiko menderita penyakit katastropik seperti diabetes melitus dan hipertensi, dapat mengelola risiko tersebut melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang juga merupakan bagian dari upaya promotif preventif perorangan peserta JKN.

Baca Juga: Belajar Dari Orang Samaria yang Baik Hati, Meskipun Tak Kenal Tetap Bantu Orang yang Susah

“Berbagai penyakit katastropik tersebut sangat bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Melalui kegiatan senam ini, kami ingin mempromosikan betapa murahnya dan mudahnya menjalankan hidup sehat. Dampak jangka panjangnya diharapkan bisa menekan jumlah penderita penyakit katastropik di Indonesia,” jelas Inda.

Masih dalam rangkaian peringatan ulang tahunnya yang ke-54, BPJS Kesehatan juga menggelar aksi donor darah yang melibatkan partisipasi seluruh pegawai BPJS Kesehatan di penjuru Indonesia.

Inda menuturkan, aksi kemanusiaan ini merupakah wujud kepedulian dan semangat gotong royong Duta BPJS Kesehatan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Sebelum mendonorkan darah, Duta BPJS Kesehatan wajib menjalani skrining kesehatan terlebih dulu untuk memastikan memenuhi kualifikasi sebagai calon pendonor darah.

Baca Juga: Sekda Kabupaten Jayapura, Terima Audiensi Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan

“Selain untuk menambah stok ketersediaan kantong darah bagi Palang Merah Indonesia (PMI), donor darah ini juga besar manfaatnya, seperti mencegah risiko terkena penyakit jantung, kolesterol, hingga kanker, menurunkan berat badan, serta bisa mendeteksi penyakit serius. Donor darah juga mendorong proses peremajaan sel-sel darah, artinya darah di dalam tubuh kita akan digantikan oleh darah baru yang lebih baik dan sehat, sehingga tubuh bisa menjadi lebih bugar dan produktif,” ujar Inda.***

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: BPJS Kesehatan


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x