Network
PORTAL PAPUA - “Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.” Matius 26:52
Dunia entertainment dihebohkan dengan sebuah peristiwa yang menarik perhatian dunia yaitu perhelatan Oscar 2022 pada hari Senin, tanggal 28 Maret 2022 waktu Indonesia di Dolby Theatre, Los Angeles, Amerika Serikat karena diwarnai dengan insiden mengejutkan ketika aktor terkenal Will Smith menampar Chris Rock di panggung ajang penghargaan perfilman Hollywood tersebut.
Baca Juga: Penayangan Film Terbaru Will Smith Emancipation Ditunda Tayang Hingga 2023
Dilansir dari Variety, peristiwa tak terduga ini dimulai saat Chris Rock membuat lawakan soal istri Will Smith, Jada Pinkett Smith. Wanita tersebut disebut tampil di "G.I Jane" karena rambutnya yang plontos.
Banyak orang tidak tahu bahwa Istri Will Smith mengidap Alopecia. Alopecia adalah sejenis penyakit autoimun. Dampak penyakit itu adalah membuat rambut rontok hingga botak. Will Smith awalnya tampak ikut tertawa ketika Chris Rock melancarkan humornya. Namun ternyata kemudian merasa tersinggung dan tidak suka dengan humor tersebut. Beberapa saat kemudian, Will Smith naik ke panggung, dan menampar Chris Rock dengan tangan kanannya, lalu berjalan pergi.
Sebagian orang berkata adalah wajar Will Smith melakukan hal ini karena sebuah ketersinggungan terhadap candaan, apalagi mengenai kondisi istri yang dalam keadaan sakit.
Panitia Academy Award dan sebagian besar yang lain justru kemudian beranggapan bahwa ketersinggungan bisa terjadi dalam berbagai bentuk yang tidak diduga, dan karena itu ketersinggungan tidaklah berarti membenarkan orang untuk bereaksi lebih keras berupa pemukulan.
Bisakah kita membayangkan jika setiap alasan ketersinggungan membenarkan setiap orang untuk melakukan kekerasan? Karena kesadaran itulah Will Smith kemudian justru meminta maaf dan tidak membenarkan reaksinya.
Firman Tuhan yang kita baca saat ini menggambarkan sebuah situasi, dimana Petrus yang karena kemarahan, ketersinggungan dan keinginan untuk membela saat melihat Yesus yang sangat dicintainya didatangi oleh Yudas dan pasukan Romawi dengan tujuan menangkap Yesus sebagai penjahat.
Bagaimana reaksi Yesus? Meskipun paham alasan Petrus, Yesus justru menegur keras Petrus dan berkata : “Barangsiapa melakukan kekerasan (pedang) justru akan menghasilkan kekerasan yang selanjutnya (binasa oleh pedang ).”
Baca Juga: UCL : Berikut Jadwal Pertandingan Final Real Madrid vs Liverpool
Firman Tuhan telah lama mengajarkan beberapa hal mengenai kemarahan orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan. (Amsal 14:29); Orang yang sangat cepat marah akan kena denda, (Amsal 19:19). Jangan menjadi marah karena orang yang berbuat jahat (Amsal 24:19).
Jadi ketersinggungan sering tak terduga, tetapi mengekspresikan dengan marah/memukul adalah pilihan yang kita bisa cegah. (HA)
Questions:
1. Apa pendapat Anda tentang sikap Will Smith seperti cerita di atas?
2. Bagaimana jika hal yang sama terjadi dalam kehidupan Anda, apa respon yang akan Anda lakukan?
Values:
Ketersinggungan sering tak terduga, tetapi mengekspresikan dengan marah/memukul adalah pilihan yang kita bisa cegah.
Kingdom Quote:
Cepatlah untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah (Yakubus 1:19)
“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.”
__ Amsal 31.30
Baca Juga: Yang Kesekian Kalinya, Jack Komboy Kembali Ingatkan Manajemen Persipura
Kita hidup pada jaman dimana yang disanjung adalah kemolekan semu dan hal2 lain yang dangkal.
Sibuk dengan menampilkan kesempurnaan yang hanyalah sebuah ilusi; mengabaikan kejujuran, kebajikan, kebijakan yang jauh lebih bernilai dan bersifat kekal.
Mari kita pastikan bahwa kualitas diri kita yang didalam yang kita kerjakan.***
