Covid-19 Rentan terhadap Kaca Mobil yang Tertutup, Begini Penjelasannya!

- 1 Januari 2021, 20:54 WIB
 Ilustrasi mengendarai mobil.
Ilustrasi mengendarai mobil. /PIXABAY/oknesanova

 

PORTAL PAPUA - Pada akhir tahun 2020 kemarin, Brown University di Rhode Island, Amerika Serikat, mengeluarkan sebuah studi terbaru yang cukup mengejutkan tentang bahaya kaca mobil yang tertutup dapat memperparah penyebaran COVID-19, terutama bagi pengendaranya.

Studi ini menjelaskan bagaimana aliran angin (airflow) bisa berpengaruh terhadap penyebaran Covid-19 di dalam mobil.

Kabin mobil dengan kaca tertutup ternyata bisa sangat berbahaya, apalagi jika ada Orang Tanpa gejala (OTG) di dalam mobil tersebut.

Baca Juga: Dinilai Bertentangan dengan UU Pers, Komunitas Pers Minta Kapolri Cabut Pasal 2d dalam Maklumatnya

Para peneliti dari Brown University melakukan sebuah pengujian melalui uji komputer yang menggunakan model Toyota Prius sebagai bidang uji cobanya.

Dalam uji komputer tersebut, para peneliti memberikan efek adanya aliran angin dengan kecepatan 50 mil/jam di bagian dalam mobil.

Hasil dari penelitian tersebut rupanya  cukup mengejutkan, sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel “Studi Terbaru: Menutup Kaca Mobil Bisa Memperparah Penyebaran Covid-19!”.

Baca Juga: Lagi 300 Hari, Papua Siap Gelar Kejuaraan Olahraga Multi Event (PON) Tahun Ini

Ternyata mobil dengan kaca yang terbuka membuat aerosol (partikel kecil yang bisa berupa virus) di udara terurai dan terbuang dari dalam mobil.

Dibukanya kaca mobil secara dramatis menciptakan pengurangan konsentrasi partikel di udara yang bisa berupa virus pembawa Covid-19.

Sedangkan, jika kaca mobil ditutup, partikel aerosol akan berkumpul dalam mobil.

Baca Juga: Alokasi Belanja Daring Kebablasan? Ini Kiat Belanja Daring 2021 Ala Konsultan Keuangan Arief Budiman

Jika partikel tersebut berupa virus Covid-19, maka akan mudah terjadinya penyebaran pandemi dalam satu mobil tersebut.

"Mengemudi dengan kaca mobil tertutup ataupun AC yang menyala atau situasi panas adalah skenario terburuk berdasarkan simulasi komputer yang kami buat.”

"Sedangkan skenario terbaik yang bisa terjadi ialah dengan membiarkan satu atau dua jendela mobil terbuka. Lebih bagus lagi jika keempatnya dibiarkan terbuka," tutur salah satu peneliti, Asimanshu Das.

Baca Juga: Sinopsis PUTRI UNTUK PANGERAN Jumat 1 Januari 2021, Pangeran Abaikan Putri, Ada Apa?

Perlu dicatat, jika dalam kondisi kaca terbuka, penyebaran Covid-19 bisa diminimalisir jika mobil melaju dalam kecepatan sedang.

Sedangkan jika berada dalam kondisi macet, udara luar yang membawa Covid-19 bisa saja masuk ke dalam mobil dan menularkan orang-orang yang berada di dalamnya.*** (Alza Ahdira/Pikiran Rakyat)

Rewrite: Elvis Romario

 

Editor: Ade Riberu

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x