Masuk Ring 1 Proyel Smelter PT Freeport Indonesia, 9 Desa di Gresik Jadi Prioritas Dalam Tenaga Kerja

- 6 Juni 2022, 16:25 WIB
Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Riza Pratama, didampingi Erika Silva selaku project manajer saat memberi pempaparan project Smelter di Manyar, Gresik.
Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Riza Pratama, didampingi Erika Silva selaku project manajer saat memberi pempaparan project Smelter di Manyar, Gresik. /SYUHUD / BANGSA ONLINE/

PORTAL PAPUA - PT Freeport Indonesia (FI) menetapkan 9 desa di Kecamatan Manyar dan Bungah, Kabupaten Gresik, masuk ring 1 proyek Smelter, di kawasan Java Integrated Industrial Ports and Estate (JIIPE).

"Sesuai kajian kami, ada 9 desa di wilayah Kecamatan Manyar dan Bungah, Kabupaten Gresik masuk ring I, ring prioritas proyek Smelter," kata Project Manager Smelter PT FI, Erika Silva, Selasa, 31 Mei 2022.

Baca Juga: Dedikasi Bagi Negeri” di Perut Grasberg, Pegunungan Jayawijaya, Papua Masuk Rekor MURI

Adapun sejumlah desa yang dimaksud yakni 5 di Kecamatan Manyar (Manyar Sidorukun, Manyarejo, Manyar Sidomukti, Karangrejo, dan Banyuwangi) dan 4 di Bungah (Bedanten, Tanjung Widoro, Kramat, dan Watuagung).

"Kesembilan desa tersebut menjadi prioritas kami, baik dalam tenaga kerja, maupun corporate social responsibility (CSR)," ucap Erika.

Selama konstruksi hingga beroperasi, Smelter membutuhkan 40 ribu pekerja. Hingga bulan April 2022, sudah ada 1.800 pekerja dan dari jumlah ini, pekerja yang direkrut dari masyarakat sekitar sebanyak 160 orang atau 8 persen.

Baca Juga: Pembangunan Smelter di Gresik Capai 30 Persen, PT, Freeport Indonesia Telah Serap 1.800 Tenaga Kerja
"Sementara sisanya dari ring 2 (Kabupaten Gresik) 14 persen, ring 3 (Jawa Timur) 28 persen, dan ring 4 (nasional) 50 persen," urai Erika.

Setelah konstruksinya rampung (diperkirakan akhir 2023-2024) dan beroperasi, kebutuhan tenaga (pekerja) skill (keahlian) maupun high skill tinggal sekitar 1000 orang. Ia mengatakan bahwa PT FI intens berkomunikasi dengan pemerintah daerah setempat, Dinas Tenaga Kerja Gresik, kepala desa sekitar, dan tokoh masyarakat untuk pengisian tenaga kerja yang dibutuhkan.

"Ini sebagai bentuk komitmen kami membantu daerah dalam menciptakan lapangan pekerjaan," ujarnya, sebagaimana dikutip dari media bangsa online.

Baca Juga: Dekan Fakultas Teknik Uncen, Johni Numberi Apresiasi Putra Papua BTM Sebagai Tenaga Ahli di Kemensos

Untuk tenaga skill, dan high skill dibutuhkan keahlian khusus. Erika menyebut, pihaknya kini getol mendatani SMK dan menggandeng Dinas Tenaga Kerja Gresik untuk melatih masyarakat, khususnya yang ada di ring I untuk dilatih, diberikan skill sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan.

"Kami terus turun ke masyarakat dalam rangka itu. Tak hanya itu, kami juga akan memberdayakan masyarakat sekitar baik dalam penyediaan kebutuhan makanan dan lainnya, sehingga keberadaan Smelter ada multiplayer efek bagi masyarakat dan pemerintah daerah," kata Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Riza Pratama.***

Editor: Eveerth Joumilena


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah