PORTAL PAPUA - Project Manajer Smelter Freeport, Erika Silva mengatakan, bahwa PT Freeport Indonesia telah menyerap sebanyak 1.800 tenaga kerja konstruksi pada pembangunan smelter di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE) di Kabupaten Gresik, Jatim, dengan rincian 98 persen pekerja Indonesia dan sisanya pekerja asing.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa progres pembangunan smelter saat ini telah mencapai 30 persen, dengan sebanyak 7.500 tiang pancang telah terpasang, serta tangki air, tangki asam sulfat dan beberapa item lainnya.
"Untuk rincian pekerja, sekitar 8 persen adalah pekerja dari warga sekitar proyek atau ring 1. Kemudian ring 2 mencapai 14 persen dan ring 3 ada sekitar 28 persen, sementara di ring 4 adalah 50 persen," kata Project Manajer Smelter Freeport, Erika Silva, dalam acara diskusi dengan wartawan di Gresik, Selasa., 31 Mei 2022, sebagaimana dikutip dari link https://fnn.co.id/post/freeport-serap-1800-tenaga-kerja-pada-pembangunan-smelter-di-gresik, yang dikutip dari sumber ANTARA.
Oleh karena itu, lanjut Erika, pihaknya akan terus mengebut megaproyek pabrik pengolahan yang dibangun di kawasan JIIPE itu, agar pada akhir 2022 ini kemajuan bisa mencapai 50 persen.
Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Riza Pratama mengatakan investasi untuk membangun smelter berkapasitas 1,7 juta ton ini mencapai 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp43 triliun, dan sampai akhir tahun akan membutuhkan sekitar 1,6 miliar dolar AS untuk mencapai progres 50 persen.
Baca Juga: PT Freeport Indonesia Buka Lowongan Kerja 2022
Dengan adanya smelter, kata Riza, nantinya 100 persen konsentrat hasil tambang dari PTFI akan diolah di Indonesia. Rinciannya 1,7 juta ton di Smelter JIIPE dan 0,3 juta ton di PT Smelting. "Serta precious metal refinery (PMR) mencapai 6.000 ton per hari," katanya.