Efek Blackout Challenge di Aplikasi TikTok, Bocah 10 Tahun Tewas Mengenaskan

- 25 Januari 2021, 13:46 WIB
Aplikasi TikTok.
Aplikasi TikTok. /Pixabay

 

PORTAL PAPUA - Aplikasi Tik Tok kini terbilang sukses. Pasalnya, hampir semua pengguna android di seluruh dunia memiliki aplikasi yang tersedia dan dapat diunduh dengan mudah di PlayStore tersebut.

Normalnya, aplikasi Tik Tok memberi ruang bagi penggunanya untuk berekspresi dengan bebas. Di dalam aplikasi tersebut, Tik Tok menyediakan berbagai fitur hiburan lainnya, sehingga pengguna tidak merasa bosan dan terus memainkannya.

Namun apa jadinya jika ada efek berbahaya yang timbul gara-gara permainan yang tak terkontrol dari aplikasi tersebut?

Baca Juga: Bangkitkan Antusiasme Jamaah Umrah, Otoritas Arab Tetapkan Batasan Usia, 18-60 Tahun Bisa Umrah

Hal mengejutkan baru-baru ini menimpa seorang bocah berusia 10 tahun, yang tewas mengenaskan usai memainkan aplikasi tersebut.

Dilansir dari Isu Bogor dalam artikel “Anak Usia 10 Tahun Tewas Setelah Lakukan Blackout Chalenge Buat TikTok Blokir Pengguna di Bawah Umur”, diketahui jika anak tersebut berasal dari Italia daerah Palermo. Dirinya ditemukan tewas setelah melakukan sebuah challenge di TikTok.

Salah satu challenge Tik tok saat ini memang sedang ramai dilakukan yakni, Blackout Challenge.

Baca Juga: Ambroncius Sebarkan Pernyataan Rasis ke Natalius Pigai, Ferdinand Hutahaean: Layak Diproses Hukum

Setelah diselidiki, anak kecil asal Palermo meninggal setelah mencekik lehernya sendiri.

Menurut orangtua sang anak, ia mengikuti tantangan pingsan atau blackout challenge dalam TikTok.

Tantangan ini mengharuskan ia mengikat sabuk di leher dan menahan napas sambil merekam kegiatan tersebut di ponsel.

Baca Juga: HEBOH! Charly Setia Band Mendadak Jadi Duta Pendidikan Jabar, Kadisdik: Tak Pernah Ada Penobatan

Kepada koran Italia, Corriere della Sera, ayah sang anak, Angelo Sicomero mengatakan gadis tersebut suka menghabiskan waktunya di TikTok dan YouTube.

Saat ini jaksa penuntut sedang menyelidiki apakah ada orang lain yang mengajak sang anak ikut tantangan di media sosial tersebut.

Karena kejadian ini, otoritas Italia meminta TikTok memblokir akun yang tidak bisa diverifikasi usianya diatas 13 tahun.

Baca Juga: Kemensos Kucurkan Bansos Bagi Anak dan Ibu Hamil, Simak Besaran Nilai dan Syaratnya Berikut

Hal ini membuat otoritas Italia meminta TikTok untuk memblokir akun yang tidak bisa diverifikasi paling lambat 15 Februari.

Otoritas privasi data Italia meminta aplikasi TikTok untuk memblokir pengguna di negaranya yang tidak bisa memverifikasi usianya.

Dalam keterangan tertulis, aplikasi tersebut memang sudah melarang anak di bawah usia 13 tahun.

Baca Juga: BLT UMKM Rp2,4 Juta Masih Cair Hingga Akhir Januari 2021, Cek Syarat dan Jadwalnya di Sini

Namun masih banyak pengguna yang mensiasati hal tersebut dengan berbagai cara.

Jika diterapkan, pengguna yang usianya tidak bisa diverifikasi tidak bisa mengunggah video atau berinteraksi di platform tersebut.

Juru bicara dari TikTok di Italia mengatakan perusahaannya sedang menganalisa permintaan tersebut.

Baca Juga: Waktunya Belanja Kebutuhan dengan Gratis Ongkir Rp0 dan ShopeePay Deals Rp1 di Shopee SMS!

"Privasi dan keamanan merupakan prioritas mutlak bagi TikTok dan kami terus bekerja untuk memperkuat kebijakan, proses dan teknologi kami, demi melindungi komunitas, terutama pengguna muda," ujar perwakilan TikTok.*** (Aulia Salsabil Syahila/Isu Bogor)

Rewriter: Maria Susi

 

Editor: Ade Riberu

Sumber: Isu Bogor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x