"Karena itu, kami bertekad untuk menghapuskan semua bentuk tiga dosa besar di dunia pendidikan Indonesia, yakni intoleransi, perundungan, dan kekerasan seksual," tegas Nadiem.
Baca Juga: Mengenal Kain Tradisional Suku Sobey, Papua dari Pintalan Daun Pohon Nibu
Nadiem berpendapat, pendidikan seharusnya bebas dari intolerasi karena kreativitas, nalar kritis, dan inovasi, hanya bisa berkembang jika peserta didik dan pendidik bisa belajar tanpa paksaan dan tekanan.
Ia pun meminta agar semua pihak menanamkan rasa cinta terhadap perbedaan dan menularkannya pada lingkungan sekitar.
"Tanamkan dalam benak kita rasa cinta terhadap perbedaan. Lalu tularkan kepada orang-orang di sekitar kita agar semua orang punya hak yang sama dalam beragama, belajar, dan berkarya," ungkapnya.
"Oleh karena itu, mari bersama-sama mewujudkan Indonesia yang bebas dari intoleransi, yang akan mengakselerasi kemajuan bangsa kita," pungkasnya.
Seperti yang diketahui bahwa Nadiem Makarim telah resmi menjabat sebagai Mendikbudristek setelah dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu, 28 April 2021 lalu.
Saat dilantik, Nadiem mengungkapkan riset dan teknologi adalah hal yang sangat dekat di hatinya.
"Riset dan teknologi adalah suatu hal yang sangat dekat di hati saya merupakan suatu hal yang telah saya tekuni sebelum saya melakukan tugas ini di Kementerian Pendidikan Kebudayaan," ujarnya usai pelantikan di Istana Negara, di Jakarta.